Miss World bisa jadi ajang diplomasi internasional

Sabtu, 07 September 2013 - 03:03 WIB
Miss World bisa jadi...
Miss World bisa jadi ajang diplomasi internasional
A A A
Sindonews.com - Penolakan terhadap ajang Miss World yang akan dilaksanakan di Bali masih bergulir. Namun, tidak sedikit juga kalangan yang memandang positif ajang Miss World.

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar mengatakan, di samping diplomasi budaya dan diplomasi pariwisata secara internasional, melalui Miss World diharapkan dan didorong agar panitia membuat ajang ini sebagai wahana diplomasi perdamaian dunia. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia mendorong untuk itu.

“Ini kan menarik. Dimana-mana terutama Timur Tengah ada pergolakan dan ini menjadi diplomasi perdamaian. Ini penting disuarakan. Itu sangat bagus jika dimaknai seperti itu,” katanya saat ditemui SINDO di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6 September 2013).

Selain itu, dia menilai para peserta dapat menjadi duta untuk menyuarakan bahwa kemiskinan dan disvaritas sosial tidak boleh terjadi lagi. Hal ini bagus dan Indonesia tentunya menjadi bagian dari itu.

“Apalagi Indonesia bagian dari G20. Tentunya ini bagian strategis untuk dikedepankan. Panitia sudah menjelaskan pesertanya memakai batik. Batik menjadi sarana untuk diplomasi kebudayaan secara internasional. Batik ini sebagai identitas nasional kita untuk diplomasi internasional,” ungkapnya.

Ketua Fraksi PKB ini mengatakan ajang ini jangan dimaknai secara sempit. Apalagi panitia sudah menjelaskan bahwa acara ini titik nilainya difokuskan untuk mengekslporasi kegiatan-kegiatan sosial, penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan lain-lain. Menurutnya, jangan dibenturkan hal teologis sehingga memunculkan kontroversi.

“Ini buka-bukaan aurat atau tidak? Itu kan pertanyaannya. Kita juga disebut sebagai masyarakat multikulturalisme. Kita menghargai itu semua. Oleh karena itu saya sampaikan acara ini dipandang sisi posistif sehingga pro dan kontra tidak terjadi lagi. Toh yang pro dan kontra orangnya itu-itu saja. Saya kira masyarakat secara umum dapat maknai secara positif,” katanya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)