Mukernas BMPS kritisi pendidikan nasional
A
A
A
Sindonews.com – Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim dijadwalkan membuka pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) di Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (5/9/2013) hari ini.
Selain Wamendikbud, pembukaan Mukernas juga akan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementrian Koperasi dan UKM, dan BKKBN. Selain itu juga hadir dari PGRI pusat, Badan Jaminan Sosial Kesehatan, dan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
“Awalnya, pelaksanaan Mukernas I BMPS ini awalnya direncanakaakan dibuka oleh Pak Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, tetapi karena beliau berhalangan maka yang membuka adalah Pak Wakil Menteri,” ujar Ketua Panitia Provinsi Mukernas BMPS Hasan Sulur, kepada SINDO, saat ditemui usai gladi persiapan Mukernas di Hotel Ratih, Kamis (4/9/2013).
Meski dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang direncanakan akan hadir ternyata tidak bisa datang, tetapi sudah ada wakilnya yang hadir. “Sekarang, rombongan sudah dalam perjalanan menuju Polewali bersama tamu lainnya perwakilan dari beberapa provinsi,” tutur Hasan Sulur.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjend) BMPS Pusat Jerry Rudol Sirait mengatakan, Mukernas BMPS tersebut merupakan Mukernas I dalam kepengurusan ini.
Dalam pelaksanaan Mukernas, ada tiga agenda pokok yang akan dibahas, yakni menyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BMPS, politik nasional serta permasalahan pendidikan nasional yang ada saat ini.
Khusus kepada persoalan politik nasional, dalam Mukernas tersebut, seluruh elemen BMPS harus memilih orang-orang yang peduli terhadap pendidikan. Tidak terkecuali Pilkada, Pileg, maupun Pilpres 2014.
Sementara itu, terkait persalan pendidikan nasional, BMPS akan mengkritik beberapa hal seperti pelaksanaan ujian nasional (UN) yang tahun ini telah mengalami penundaan, serta pelaksanaan kurikulum 2013 yang persiapannya kurang sempurna.
“Tiga poin itu adalah hal utama yang akan menjadi pokok pembahasan dalam pelaksanaan Mukernas ini,tutur Jerry.
Terkait persoalan lain seperti pendidikan gratis dan persoalan pendidikan lainnya, Jerry mengaku hal tersebut juga akan dimasukkan dalam pembahasan nasional untuk kemudian hasilnya akan direkomendasikan kepada pemerintah.
Pelaksanaan Mukernas I BMPS ini dihadiri sedikitnya 300 peserta dari sejumlah perwakilan perguruan swasta dari 27 provinsi yang ada di Indonesia.
Selain Wamendikbud, pembukaan Mukernas juga akan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementrian Koperasi dan UKM, dan BKKBN. Selain itu juga hadir dari PGRI pusat, Badan Jaminan Sosial Kesehatan, dan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
“Awalnya, pelaksanaan Mukernas I BMPS ini awalnya direncanakaakan dibuka oleh Pak Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, tetapi karena beliau berhalangan maka yang membuka adalah Pak Wakil Menteri,” ujar Ketua Panitia Provinsi Mukernas BMPS Hasan Sulur, kepada SINDO, saat ditemui usai gladi persiapan Mukernas di Hotel Ratih, Kamis (4/9/2013).
Meski dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang direncanakan akan hadir ternyata tidak bisa datang, tetapi sudah ada wakilnya yang hadir. “Sekarang, rombongan sudah dalam perjalanan menuju Polewali bersama tamu lainnya perwakilan dari beberapa provinsi,” tutur Hasan Sulur.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjend) BMPS Pusat Jerry Rudol Sirait mengatakan, Mukernas BMPS tersebut merupakan Mukernas I dalam kepengurusan ini.
Dalam pelaksanaan Mukernas, ada tiga agenda pokok yang akan dibahas, yakni menyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BMPS, politik nasional serta permasalahan pendidikan nasional yang ada saat ini.
Khusus kepada persoalan politik nasional, dalam Mukernas tersebut, seluruh elemen BMPS harus memilih orang-orang yang peduli terhadap pendidikan. Tidak terkecuali Pilkada, Pileg, maupun Pilpres 2014.
Sementara itu, terkait persalan pendidikan nasional, BMPS akan mengkritik beberapa hal seperti pelaksanaan ujian nasional (UN) yang tahun ini telah mengalami penundaan, serta pelaksanaan kurikulum 2013 yang persiapannya kurang sempurna.
“Tiga poin itu adalah hal utama yang akan menjadi pokok pembahasan dalam pelaksanaan Mukernas ini,tutur Jerry.
Terkait persoalan lain seperti pendidikan gratis dan persoalan pendidikan lainnya, Jerry mengaku hal tersebut juga akan dimasukkan dalam pembahasan nasional untuk kemudian hasilnya akan direkomendasikan kepada pemerintah.
Pelaksanaan Mukernas I BMPS ini dihadiri sedikitnya 300 peserta dari sejumlah perwakilan perguruan swasta dari 27 provinsi yang ada di Indonesia.
(lal)