Guruh kritik penerapan bahasa asing di sekolah
A
A
A
Sindonews.com - Putra Proklamator Republik Indonesia Soekarno, Guruh Soekarnoputra, memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Acara yang digelar di Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya (FIB) itu mengambil tema “Seni dan
Pembentukan Karakter Bangsa”.
Maestro Seni Budaya Indonesia itu mengapresiasi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) seni yang disuguhkan UI. MPK Seni merupakan mata kuliah pilihan wajib untuk mahasiswa baru UI seperti karawitan, batik, wayang, dan lainnya.
Guruh menyarankan agar generasi muda wajib mencintai budaya nasional ketimbang budaya asing.
Guruh bahkan tidak sependapat dengan bahasa pengantar yang dipakai di sekolah jika menggunakan bahasa asing.
"Tidak setuju sekolah pengantar berbahasa Inggris, tidak menunjukkan karakter bangsa Indonesia. Bahkan playgroup pun pakai pengantar Inggris," tuturnya dalam kuliah umum di FIB UI, Kampus Depok, Rabu (04/09/2013).
Jika dilihat dari sejarah, kata Guruh, antek asing telah mengubah Undang-Undang Dasar 1945. Dimana banyak pemerataan pengamalan pancasila yang belum merata di setiap daerahnya.
"UUD 1945 diamandemen yang lebih mengacu pada kapitalisme dan Amerika Serikat, liberalisme dan saya lebih setuju pada UUD 1945 sebelum amandemen, karena sesuai sila ke 4 dimana pemimpin bangsa seharusnya dipilih oleh perwakilannya. MPR sebagai perwakilan rakyat, harusnya dialah yang memlih presiden, sekarang sudah melenceng akibat amandemen yang sudah direvisi oleh negara itu sendiri," ungkapnya.
Guruh menilai semestinya UUD 1945 yang dulu dikembalikan lagi. Intinya, kata dia, MPK seni yang ada di UI sangat baik untuk pelestarian budaya bagi generasi sekarang.
"Perbanyak mata kuliah yang mengacu pada UUD 1945 dan Pancasila, agar kita tidak melupakan budaya kita sendiri," tutupnya.
Pembentukan Karakter Bangsa”.
Maestro Seni Budaya Indonesia itu mengapresiasi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) seni yang disuguhkan UI. MPK Seni merupakan mata kuliah pilihan wajib untuk mahasiswa baru UI seperti karawitan, batik, wayang, dan lainnya.
Guruh menyarankan agar generasi muda wajib mencintai budaya nasional ketimbang budaya asing.
Guruh bahkan tidak sependapat dengan bahasa pengantar yang dipakai di sekolah jika menggunakan bahasa asing.
"Tidak setuju sekolah pengantar berbahasa Inggris, tidak menunjukkan karakter bangsa Indonesia. Bahkan playgroup pun pakai pengantar Inggris," tuturnya dalam kuliah umum di FIB UI, Kampus Depok, Rabu (04/09/2013).
Jika dilihat dari sejarah, kata Guruh, antek asing telah mengubah Undang-Undang Dasar 1945. Dimana banyak pemerataan pengamalan pancasila yang belum merata di setiap daerahnya.
"UUD 1945 diamandemen yang lebih mengacu pada kapitalisme dan Amerika Serikat, liberalisme dan saya lebih setuju pada UUD 1945 sebelum amandemen, karena sesuai sila ke 4 dimana pemimpin bangsa seharusnya dipilih oleh perwakilannya. MPR sebagai perwakilan rakyat, harusnya dialah yang memlih presiden, sekarang sudah melenceng akibat amandemen yang sudah direvisi oleh negara itu sendiri," ungkapnya.
Guruh menilai semestinya UUD 1945 yang dulu dikembalikan lagi. Intinya, kata dia, MPK seni yang ada di UI sangat baik untuk pelestarian budaya bagi generasi sekarang.
"Perbanyak mata kuliah yang mengacu pada UUD 1945 dan Pancasila, agar kita tidak melupakan budaya kita sendiri," tutupnya.
(lal)