Demokrat: Pembatasan alat peraga kampanye peraturan tak cerdas
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf tak mendukung wacana Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang ingin membatasi alat peraga kampanye pada Pemilu 2014.
Kata dia, lebih baik KPU membatasi dana kampanye ketimbang alat peraga yang menurutnya banyak menghidupi masyarakat.
"Harus dibatasi itu adalah misalnya dana kampanye berapa, ini berapa, jangan yang begini-begini. Enggak pas karena itu menghidupi masyarakat. Saya sendiri tidak bikin baliho, tetapi kasian masyarakatnya," kata Nurhayati di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Nurhayati pun menilai langkah KPU yang ingin membatasi alat peraga kampanye merupakan sikap yang kurang cerdas.
"Saya bilang ini adalah peraturan yang tidak cerdas karena di masa kampanye ini masyarakat kecil ekonominya bergerak."
"Jadi kalau saya pesan baliho dimana-mana ya terus ada aturan aaja tentang pemasangan baliho tetapi tidak dengan pembatasan. Kan di tahun sekali ini kan pesta demokrasi yang harus dididik masyarakat bukan kemudian dibatas-batasi," tegasnya.
Terakhir, Ketua Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan mereka yang menebar banyak alat peraga pun belum tentu terpilih apalagi jika hal itu dibatasi.
"Yang harus dididik masyarakat, bagaimana cara milih. Bahwa banyak baliho juga belum tentu kepilih tapi masyarakat itu hidup dari situ. Kan ada yang masang baliho dapat duit ya kan. Ada yang punya percetakan dapat duit, dan itu orang-orang kecil," pungkasnya.
Kata dia, lebih baik KPU membatasi dana kampanye ketimbang alat peraga yang menurutnya banyak menghidupi masyarakat.
"Harus dibatasi itu adalah misalnya dana kampanye berapa, ini berapa, jangan yang begini-begini. Enggak pas karena itu menghidupi masyarakat. Saya sendiri tidak bikin baliho, tetapi kasian masyarakatnya," kata Nurhayati di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Nurhayati pun menilai langkah KPU yang ingin membatasi alat peraga kampanye merupakan sikap yang kurang cerdas.
"Saya bilang ini adalah peraturan yang tidak cerdas karena di masa kampanye ini masyarakat kecil ekonominya bergerak."
"Jadi kalau saya pesan baliho dimana-mana ya terus ada aturan aaja tentang pemasangan baliho tetapi tidak dengan pembatasan. Kan di tahun sekali ini kan pesta demokrasi yang harus dididik masyarakat bukan kemudian dibatas-batasi," tegasnya.
Terakhir, Ketua Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan mereka yang menebar banyak alat peraga pun belum tentu terpilih apalagi jika hal itu dibatasi.
"Yang harus dididik masyarakat, bagaimana cara milih. Bahwa banyak baliho juga belum tentu kepilih tapi masyarakat itu hidup dari situ. Kan ada yang masang baliho dapat duit ya kan. Ada yang punya percetakan dapat duit, dan itu orang-orang kecil," pungkasnya.
(lal)