Cetak Dokter Penerbangan berkualitas, UI libatkan lembaga lain
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Program Studi Kedokteran Penerbangan Bastaman Basuki mengaku, upaya untuk mencapai visi dan misi Program Studi Kedokteran Penerbangan dengan meningkatkan kapasitas dosen.
Selain itu, lanjutnya, UI juga akan melibatkan instansi lain seperti TNI AU, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, maskapai penerbangan dan institusi lainnya sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.
"Beberapa mata kuliah di Program Studi Kedokteran Penerbangan adalah aerofisiologi dan higiene, antariksa, transportasi dan evakuasi medik penerbangan. Pada mata kuliah aerofisisiologi, peserta didik akan memiliki kompetensi untuk mendeskripsikan pengaruh aerofisiologi penerbangan terhadap tubuh manusia, dan mengikuti hypobaric chamber training," ujarnya kepada wartawan, Senin (02/09/2013).
Sedangkan pada mata kuliah higiene penerbangan dan antariksa, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi memberikan contoh dan prinsip-prinsip higiene dan sanitasi penerbangan, serta higiene dan gizi ruang angkasa.
Sementara pada mata kuliah transportasi dan evakuasi medik penerbangan, lanjutnya, mahasiswa akan mampu mengidentifikasi faktor-faktor risiko terhadap transportasi dan evakuasi penumpang sakit termasuk kesehatan wisata, mendiagnosis gangguan atau kelainan serta membuat disposisi aero-medis untuk penumpang sakit untuk menentukan laik atau tidaknya mengikuti penerbangan.
"Program ini bertujuan untuk mencetak dokter-dokter unggul yang terampil, dan berpengetahuan mumpuni dengan mengedepankan etika kedokteran dalam menjalankan profesi. Selain itu, peserta program ini diarahkan untuk terus mengembangkan kapasitas keilmuan dengan melakukan riset," tandasnya.
Selain itu, lanjutnya, UI juga akan melibatkan instansi lain seperti TNI AU, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, maskapai penerbangan dan institusi lainnya sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.
"Beberapa mata kuliah di Program Studi Kedokteran Penerbangan adalah aerofisiologi dan higiene, antariksa, transportasi dan evakuasi medik penerbangan. Pada mata kuliah aerofisisiologi, peserta didik akan memiliki kompetensi untuk mendeskripsikan pengaruh aerofisiologi penerbangan terhadap tubuh manusia, dan mengikuti hypobaric chamber training," ujarnya kepada wartawan, Senin (02/09/2013).
Sedangkan pada mata kuliah higiene penerbangan dan antariksa, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi memberikan contoh dan prinsip-prinsip higiene dan sanitasi penerbangan, serta higiene dan gizi ruang angkasa.
Sementara pada mata kuliah transportasi dan evakuasi medik penerbangan, lanjutnya, mahasiswa akan mampu mengidentifikasi faktor-faktor risiko terhadap transportasi dan evakuasi penumpang sakit termasuk kesehatan wisata, mendiagnosis gangguan atau kelainan serta membuat disposisi aero-medis untuk penumpang sakit untuk menentukan laik atau tidaknya mengikuti penerbangan.
"Program ini bertujuan untuk mencetak dokter-dokter unggul yang terampil, dan berpengetahuan mumpuni dengan mengedepankan etika kedokteran dalam menjalankan profesi. Selain itu, peserta program ini diarahkan untuk terus mengembangkan kapasitas keilmuan dengan melakukan riset," tandasnya.
(stb)