Dukung konversi BBM, mobil dinas TNI gunakan BBG
A
A
A
Sindonews.com - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meresmikan penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk mobil dinas TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/9/2013).
Launching ini dilakukan bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Bapak Hanung Budya serta Direktur Gas Pertamina Bapak Hari Karyuliarto
Kegiatan ini juga sekaligus melakukan pemasangan konverter kit gas, sebagai langkah awal penggunaan BBG di lingkungan TNI pada 20 kendaraan Paspampres TNI, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada bulan Oktober 2013 di Bali mendatang.
Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan, saat ini TNI telah diberi alokasi sebanyak 500 konverter kit yang akan difokuskan kepada kendaraan TNI di wilayah Jakarta, dan Surabaya terlebih dahulu.
Dia mengaku, kegiatan ini salah satu bentuk dukungan terhadap konversi bahan bakar minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM.
Sementara itu, dalam kegiatan ini pemerintah juga telah menyiapkan 4.000 konverter kit gratis bagi kendaraan dinas, salah satunya pada kendaraan operasional TNI.
Perlu diketahui, konverter kit merupakan sebuah alat penambahan untuk kendaraan, yang biasanya menggunakan BBM beralih dengan menggunakan liquid gas vehicle (LGV).
Kendaraan yang dipasang konverter kit akan mempunyai sistem bahan bakar ganda, yaitu premium atau pertamax dan LGV yang sering disebut dengan istilah bi-fuel.
Dengan pemasangan konverter kit ini, maka beberapa kendaraan operasional TNI telah menggunakan LGV.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam memberlakukan pembatasan penggunaan BBM, dan juga sebagai salah satu upaya yang dilakukan TNI untuk mendukung serta menyukseskan program pemerintah yaitu menuju Indonesia hijau (Go Green).
Perpindahan penggunaan BBM ke LGV ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun tujuan program konversi ini, yaitu mengurangi subsidi BBM sehingga mengurangi beban fiskal, mengurangi beban biaya bahan bakar pemilik kendaraan, dan mengendalikan lingkungan dari polusi udara.
Hal ini mengingat sumber daya minyak semakin menipis, dan sumber daya gas masih relatif lebih besar. Sehingga mendorong untuk dilakukan diversifikasi energi. Pemanfaatan gas untuk transportasi.
Launching ini dilakukan bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Bapak Hanung Budya serta Direktur Gas Pertamina Bapak Hari Karyuliarto
Kegiatan ini juga sekaligus melakukan pemasangan konverter kit gas, sebagai langkah awal penggunaan BBG di lingkungan TNI pada 20 kendaraan Paspampres TNI, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada bulan Oktober 2013 di Bali mendatang.
Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan, saat ini TNI telah diberi alokasi sebanyak 500 konverter kit yang akan difokuskan kepada kendaraan TNI di wilayah Jakarta, dan Surabaya terlebih dahulu.
Dia mengaku, kegiatan ini salah satu bentuk dukungan terhadap konversi bahan bakar minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM.
Sementara itu, dalam kegiatan ini pemerintah juga telah menyiapkan 4.000 konverter kit gratis bagi kendaraan dinas, salah satunya pada kendaraan operasional TNI.
Perlu diketahui, konverter kit merupakan sebuah alat penambahan untuk kendaraan, yang biasanya menggunakan BBM beralih dengan menggunakan liquid gas vehicle (LGV).
Kendaraan yang dipasang konverter kit akan mempunyai sistem bahan bakar ganda, yaitu premium atau pertamax dan LGV yang sering disebut dengan istilah bi-fuel.
Dengan pemasangan konverter kit ini, maka beberapa kendaraan operasional TNI telah menggunakan LGV.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam memberlakukan pembatasan penggunaan BBM, dan juga sebagai salah satu upaya yang dilakukan TNI untuk mendukung serta menyukseskan program pemerintah yaitu menuju Indonesia hijau (Go Green).
Perpindahan penggunaan BBM ke LGV ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun tujuan program konversi ini, yaitu mengurangi subsidi BBM sehingga mengurangi beban fiskal, mengurangi beban biaya bahan bakar pemilik kendaraan, dan mengendalikan lingkungan dari polusi udara.
Hal ini mengingat sumber daya minyak semakin menipis, dan sumber daya gas masih relatif lebih besar. Sehingga mendorong untuk dilakukan diversifikasi energi. Pemanfaatan gas untuk transportasi.
(stb)