Anies: Sudah saatnya warga negara biasa pimpin negara ini
A
A
A
Sindonews.com - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan, sudah saatnya negara ini dipimpin seseorang yang hanya berstatus sebagai warga negara biasa atau bukan sebagai penyelenggara negara.
"Rasanya sudah saatnya warga negara mengambil kontrol kembali atas negara ini. Sudah saatnya," ujar Anies di acara Syawalan Komunitas Alumni HMI-MPO di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (31/8/2013).
Oleh karena itu, dia mengaku optimis mampu bersaing dengan para peserta lainnya dalam konvensi penjaringan calon Presiden (Capres) Partai Demokrat.
Dalam kesempatan ini, pria yang menjadi salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat ini sedikit bercerita tentang penjaringan capres ala Partai Demokrat ini.
Diantara para peserta konvensi, kata dia, hanya dirinyalah yang hanya sebagai warga negara biasa saja. Para pesaingnya di konvensi itu, lanjut dia, para penyelenggara negara, pejabat atau mantan penyelenggara Negara.
"Secara kebetulan, 11 orang yang diundang kemarin itu, yang di Konvensi Partai Demokrat, semuanya adalah penyelenggara negara atau warga negara, atau mantan penyelenggara negara," katanya.
Karena itu, dia mengaku sempat berpikir saat diundang untuk mengikuti Konvensi Partai Demokrat itu.
"Makanya waktu saya diundang, saya mengatakan terimakasih ini adalah sebuah kehormatan, saya mikir dulu, kenapa? Karena saya adalah warga negara, titik. Bukan penyelenggara negara, bukan menteri. Bukan pejabat, bukan ketua partai, bukan siapa-siapa dalam struktur ini. Saya seperti kita semua, warga negara," imbuhnya.
"Rasanya sudah saatnya warga negara mengambil kontrol kembali atas negara ini. Sudah saatnya," ujar Anies di acara Syawalan Komunitas Alumni HMI-MPO di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (31/8/2013).
Oleh karena itu, dia mengaku optimis mampu bersaing dengan para peserta lainnya dalam konvensi penjaringan calon Presiden (Capres) Partai Demokrat.
Dalam kesempatan ini, pria yang menjadi salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat ini sedikit bercerita tentang penjaringan capres ala Partai Demokrat ini.
Diantara para peserta konvensi, kata dia, hanya dirinyalah yang hanya sebagai warga negara biasa saja. Para pesaingnya di konvensi itu, lanjut dia, para penyelenggara negara, pejabat atau mantan penyelenggara Negara.
"Secara kebetulan, 11 orang yang diundang kemarin itu, yang di Konvensi Partai Demokrat, semuanya adalah penyelenggara negara atau warga negara, atau mantan penyelenggara negara," katanya.
Karena itu, dia mengaku sempat berpikir saat diundang untuk mengikuti Konvensi Partai Demokrat itu.
"Makanya waktu saya diundang, saya mengatakan terimakasih ini adalah sebuah kehormatan, saya mikir dulu, kenapa? Karena saya adalah warga negara, titik. Bukan penyelenggara negara, bukan menteri. Bukan pejabat, bukan ketua partai, bukan siapa-siapa dalam struktur ini. Saya seperti kita semua, warga negara," imbuhnya.
(kri)