Mendikbud minta ICW ekspos kabupaten/kota terkorup
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, akan jauh lebih bagus apabila Indonesia Corruption Watch (ICW) melansir kabupaten kota mana saja, yang melakukan korupsi pendidikan tersebut.
Selain itu juga ICW juga harus menyelidiki sejauh mana tindak lanjut penyimpangan yang sudah terjadi. Informasi ini, menurut dia, akan lebih mempermudah masyarakat di daerahnya masing-masing untuk membersihkan korupsi yang telah terjadi.
Dia menyatakan, tidak hanya 1-2 institusi pendidikan saja yang mesti bebas korupsi, namun secara keseluruhan juga mesti total melakukan penindakan.
Mantan Menkominfo ini menambahkan, mengenai pencegahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah berupaya banyak. Seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sudah ditransfer langsung ke rekening sekolah.
Dengan demikian dana ini tidak lagi masuk dulu ke rekening dinas pendidikan daerah. Lalu Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang juga langsung ditransfer ke rekening sang siswa.
“Jadi kami meminimalisir banyak tangan yang mengurus dana pendidikan. kami potong supaya uang itu langsung diterima ke yang berhak,” kata Mendikbud Moh Nuh, Rabu (28/8/2013).
Selain itu juga ICW juga harus menyelidiki sejauh mana tindak lanjut penyimpangan yang sudah terjadi. Informasi ini, menurut dia, akan lebih mempermudah masyarakat di daerahnya masing-masing untuk membersihkan korupsi yang telah terjadi.
Dia menyatakan, tidak hanya 1-2 institusi pendidikan saja yang mesti bebas korupsi, namun secara keseluruhan juga mesti total melakukan penindakan.
Mantan Menkominfo ini menambahkan, mengenai pencegahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah berupaya banyak. Seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sudah ditransfer langsung ke rekening sekolah.
Dengan demikian dana ini tidak lagi masuk dulu ke rekening dinas pendidikan daerah. Lalu Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang juga langsung ditransfer ke rekening sang siswa.
“Jadi kami meminimalisir banyak tangan yang mengurus dana pendidikan. kami potong supaya uang itu langsung diterima ke yang berhak,” kata Mendikbud Moh Nuh, Rabu (28/8/2013).
(stb)