Diperiksa 10 jam, Kadiv SKK Migas lari ketakutan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Divisi Komersial Minyak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas, Agoes Sapto Raharjo dengan ketakutan lari terbirit-birit usai merampungkan pemeriksaannya sebagai saksi kasus dugaan suap dalam pengelolaan kegiatan hulu migas di lingkungan SKK Migas.
Ia merampung pemeriksaannya sebagai saksi sekira pukul 19.25 WIB untuk tersangka mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Saat keluar dari lobby Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pria yang mengenakan kemeja biru lengan panjang dan celana cream ini langsung berlari melompati tangga Gedung KPK.
Pria yang tiba sekira pukul 09.15 WIB itu bahkan menepis berbagai sorotan kamera dan jepretan fotografer. Sembari berlari dia juga menolak menjawab berbagai pertanyaan wartawan.
Aksi lari Agoes itu, berlanjut sampai Jalan HR Rasuna Said di depan kompleks KPK. Raut mukanya tampak pucat. Tetapi dia masih sempat berujar singkat.
"Semua sudah saya saya sampaikan kepada KPK," kata dia berkali-kali sembari berlari keluar Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2013).
Sembari celingak-celinguk, Agoes berusaha memberhentikan kendaraan umum. Tapi tidak bisa. Pasalnya, puluhan wartawan mengerubutinya dan tidak memberikan jalan. Akibatnya, puluhan kendaraan yang melintas di jalan itu berhenti dan macet total.
Saat bus Kopaja melintas, Agoes berusaha menaikinya. Tapi pria yang didampingi salah satu koleganya itu tidak berhasil menaiki bus. Koleganya yang sudah berhasil menaiki bus, memilih turun kala melihat Agoes masih berada di tengah jalan di antara mobil, motor, dan kerumunan wartawan. Akhirnya koleganya memilih turun dan kembali melindungi Agoes.
Di tengah kekalutan dan kecemasan, Agoes dan koleganya melihat taksi Taksi B 1911 ETC. Keduanya langsung menaiki taksi itu. Tapi lagi-lagi puluhan wartawan terus meminta keterangannya dari seluruh bagian taksi sambil membuka pintu taksi.
Di tengah jalan, seorang perempuan pengendara motor, langsung berteriak. "Kasih saja keterangannya Pak kalau korupsi," ujar seorang perempuan paruh baya.
Agoes sebelumnya telah dicegah KPK ke luar negeri demi kepentingan penyidikan. Selain Agoes, pejabat SKK Migas lainnya yang juga dicegah KPK adalah Kadiv Penunjang Operasi SKK Migas Iwan Ratman, dan Kadiv Komersialisasi Gas Bidang Pengendalian Komersil SKK Migas Popi Ahmad Nafis. SKK Migas sendiri telah membebastugaskan ketiga pejabatnya yang dicegah KPK itu.
Bersamaan dengan pencegahan Agoes, KPK juga cekal satu orang lagi yakni Artha Meris Simbolon, Presiden Direktur PT Parna Raya Grup.
Ia merampung pemeriksaannya sebagai saksi sekira pukul 19.25 WIB untuk tersangka mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Saat keluar dari lobby Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pria yang mengenakan kemeja biru lengan panjang dan celana cream ini langsung berlari melompati tangga Gedung KPK.
Pria yang tiba sekira pukul 09.15 WIB itu bahkan menepis berbagai sorotan kamera dan jepretan fotografer. Sembari berlari dia juga menolak menjawab berbagai pertanyaan wartawan.
Aksi lari Agoes itu, berlanjut sampai Jalan HR Rasuna Said di depan kompleks KPK. Raut mukanya tampak pucat. Tetapi dia masih sempat berujar singkat.
"Semua sudah saya saya sampaikan kepada KPK," kata dia berkali-kali sembari berlari keluar Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2013).
Sembari celingak-celinguk, Agoes berusaha memberhentikan kendaraan umum. Tapi tidak bisa. Pasalnya, puluhan wartawan mengerubutinya dan tidak memberikan jalan. Akibatnya, puluhan kendaraan yang melintas di jalan itu berhenti dan macet total.
Saat bus Kopaja melintas, Agoes berusaha menaikinya. Tapi pria yang didampingi salah satu koleganya itu tidak berhasil menaiki bus. Koleganya yang sudah berhasil menaiki bus, memilih turun kala melihat Agoes masih berada di tengah jalan di antara mobil, motor, dan kerumunan wartawan. Akhirnya koleganya memilih turun dan kembali melindungi Agoes.
Di tengah kekalutan dan kecemasan, Agoes dan koleganya melihat taksi Taksi B 1911 ETC. Keduanya langsung menaiki taksi itu. Tapi lagi-lagi puluhan wartawan terus meminta keterangannya dari seluruh bagian taksi sambil membuka pintu taksi.
Di tengah jalan, seorang perempuan pengendara motor, langsung berteriak. "Kasih saja keterangannya Pak kalau korupsi," ujar seorang perempuan paruh baya.
Agoes sebelumnya telah dicegah KPK ke luar negeri demi kepentingan penyidikan. Selain Agoes, pejabat SKK Migas lainnya yang juga dicegah KPK adalah Kadiv Penunjang Operasi SKK Migas Iwan Ratman, dan Kadiv Komersialisasi Gas Bidang Pengendalian Komersil SKK Migas Popi Ahmad Nafis. SKK Migas sendiri telah membebastugaskan ketiga pejabatnya yang dicegah KPK itu.
Bersamaan dengan pencegahan Agoes, KPK juga cekal satu orang lagi yakni Artha Meris Simbolon, Presiden Direktur PT Parna Raya Grup.
(kri)