Dukung program pemerintah, UGM jalin kerjasama dengan KOTI
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Indonesia saat ini tengah berupaya membangun transportasi publik yang baik. Karena itulah, Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kerjasama yang ditawarkan oleh Korea Transport Institute (KOTI) Korea Selatan dalam pengembangan tranportasi publik.
"Kami menyambut baik kerjasama bidang transportasi publik ini, pasalnya bidang tranpsortasi publik kini menjadi perhatian peneliti UGM dan pemerintah. Kerjasama ini bisa mendukung program pemerintah dalam pengembangan teknologi transportasi publik, termasuk pembangunan infrastrukturnya agar semakin baik,” kata Rektor UGM Prof Dr Pratikno di UGM, Yogyakarta, Selasa (27/8/2013).
Menurut Pratikno, transportasi publik saat ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Apalagi di saat-saat dimana kepadatan jalan sedang dalam kondisi puncak, seperti masa mudik Lebaran.
Moda transportasi baik darat, laut dan udara yang ada saat ini rasanya masih kurang saja menampung semua kebutuhan transportasi masyarakat.
"Contohnya dari Jogja saja ratusan ribu mahasiswa pulang kampung saat jelang Lebaran dan masa liburan sehingga banyak butuh trasportasi. Kami sendiri juga tengah membangun tranportasi ramah lingkungan yang dimulai lewat pengadaan 1.300 sepeda kampus untuk mahasiswa dan tamu,” imbuhnya.
Dikatakan Pratikno, kerjasama tersebut meliputi riset keselamatan pengguna jalan raya, sistem transportasi cerdas, transportasi kereta api, logistik, penerbangan, transportasi perkotaan, transportasi umum, transportasi ekonomi, transportasi basis data dan berbagai isu transportasi.
"Kerjasama ini akan berlangsung selama tiga tahun ke depan. Tak hanya riset, rencananya kedua belah pihak juga akan melakukan pertukaran dosen, ilmuwan, pakar dan mahasiswa. Tidak menutup kemungkinan juga dilakukan pertukaran kerjasama bahan penelitian, publikasi dan informasi ilmiah, serta penelitian bersama yang disepakati," jelasnya
Pratikno berharap kerjasama bidang trapsortasi dengan KOTI tersebut bisa memberikan kontribusi tidak hanya bagi pengembangan riset akademik, namun juga memberi manfaat yang luas bagi masyarakat di kedua negara.
Presiden KOTI Dr Gyengchul Kim mengatakan, kerjasama kedua perguruan tinggi mampu meningkatkan kualitas penelitian dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Keduanya bisa mendapatkan pengembangan akademik yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Ia menambahkan, kerjasama antara peneliti transportasi Indonesia dan Korea bisa menghasilkan karya inovatif bidang transportasi publik yang bisa diadopsi oleh kebijakan pemerintah masing-masing.
"Kami menyambut baik kerjasama bidang transportasi publik ini, pasalnya bidang tranpsortasi publik kini menjadi perhatian peneliti UGM dan pemerintah. Kerjasama ini bisa mendukung program pemerintah dalam pengembangan teknologi transportasi publik, termasuk pembangunan infrastrukturnya agar semakin baik,” kata Rektor UGM Prof Dr Pratikno di UGM, Yogyakarta, Selasa (27/8/2013).
Menurut Pratikno, transportasi publik saat ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Apalagi di saat-saat dimana kepadatan jalan sedang dalam kondisi puncak, seperti masa mudik Lebaran.
Moda transportasi baik darat, laut dan udara yang ada saat ini rasanya masih kurang saja menampung semua kebutuhan transportasi masyarakat.
"Contohnya dari Jogja saja ratusan ribu mahasiswa pulang kampung saat jelang Lebaran dan masa liburan sehingga banyak butuh trasportasi. Kami sendiri juga tengah membangun tranportasi ramah lingkungan yang dimulai lewat pengadaan 1.300 sepeda kampus untuk mahasiswa dan tamu,” imbuhnya.
Dikatakan Pratikno, kerjasama tersebut meliputi riset keselamatan pengguna jalan raya, sistem transportasi cerdas, transportasi kereta api, logistik, penerbangan, transportasi perkotaan, transportasi umum, transportasi ekonomi, transportasi basis data dan berbagai isu transportasi.
"Kerjasama ini akan berlangsung selama tiga tahun ke depan. Tak hanya riset, rencananya kedua belah pihak juga akan melakukan pertukaran dosen, ilmuwan, pakar dan mahasiswa. Tidak menutup kemungkinan juga dilakukan pertukaran kerjasama bahan penelitian, publikasi dan informasi ilmiah, serta penelitian bersama yang disepakati," jelasnya
Pratikno berharap kerjasama bidang trapsortasi dengan KOTI tersebut bisa memberikan kontribusi tidak hanya bagi pengembangan riset akademik, namun juga memberi manfaat yang luas bagi masyarakat di kedua negara.
Presiden KOTI Dr Gyengchul Kim mengatakan, kerjasama kedua perguruan tinggi mampu meningkatkan kualitas penelitian dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Keduanya bisa mendapatkan pengembangan akademik yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Ia menambahkan, kerjasama antara peneliti transportasi Indonesia dan Korea bisa menghasilkan karya inovatif bidang transportasi publik yang bisa diadopsi oleh kebijakan pemerintah masing-masing.
(kri)