Lima minta KPK usut tuntas kasus Rudi
A
A
A
Sindonews.com - Koordinator Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak kehilangan momentum, untuk mengusut kasus suap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini.
Menurut Ray, kasus yang menjerat mantan Wakil Menteri ESDM membuka ruang untuk KPK mengembangkan kasus tersebut hingga ketingkat atas, termasuk kemungkinan keterlibatan Menteri ESDM Jero Wacik.
"Jadi penemuan dana di kantor Sekjen ESDM bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Yang mengejutkan justru bila KPK selalu gagal masuk ke pusaran utama penggerakan kasus ini," ungkap Ray, kepada Sindonews.com, di Jakarta, Senin (19/8/2013).
Ray meminta KPK bisa bergerak lebih cepat agar pengembangan kasus tersebut tidak berhenti pada tiga orang saja yakni tersangka Rudi Rubiandini, Simon Gunawan Tanjaya dan Deviardi alias Ardi.
Momen tersebut bisa hilang kata Ray, jika pihak yang menjadi target sasaran mulai bergerak dengan segala secara untuk menghilangkan dugaan keterlibatan pejabat. Apalagi, jika melibatkan elit penguasa.
"KPK hendaknya bergerak cepat sebelum segala sesuatunya tertutup atau bahkan mendapat hadangan yang keras dari berbagai pihak," ujarnya.
Sebelumnya, saat penggeledahan di ruang Kesekjenan Kementerian ESDM, KPK menemukan sejumlah uang sebesar 200 ribu dollar Amerika. Uang tersebut ditemukan di ruang Sekretaris Jendral (Sekjen) ESDM, Waryono Karno.
Menurut Ray, kasus yang menjerat mantan Wakil Menteri ESDM membuka ruang untuk KPK mengembangkan kasus tersebut hingga ketingkat atas, termasuk kemungkinan keterlibatan Menteri ESDM Jero Wacik.
"Jadi penemuan dana di kantor Sekjen ESDM bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Yang mengejutkan justru bila KPK selalu gagal masuk ke pusaran utama penggerakan kasus ini," ungkap Ray, kepada Sindonews.com, di Jakarta, Senin (19/8/2013).
Ray meminta KPK bisa bergerak lebih cepat agar pengembangan kasus tersebut tidak berhenti pada tiga orang saja yakni tersangka Rudi Rubiandini, Simon Gunawan Tanjaya dan Deviardi alias Ardi.
Momen tersebut bisa hilang kata Ray, jika pihak yang menjadi target sasaran mulai bergerak dengan segala secara untuk menghilangkan dugaan keterlibatan pejabat. Apalagi, jika melibatkan elit penguasa.
"KPK hendaknya bergerak cepat sebelum segala sesuatunya tertutup atau bahkan mendapat hadangan yang keras dari berbagai pihak," ujarnya.
Sebelumnya, saat penggeledahan di ruang Kesekjenan Kementerian ESDM, KPK menemukan sejumlah uang sebesar 200 ribu dollar Amerika. Uang tersebut ditemukan di ruang Sekretaris Jendral (Sekjen) ESDM, Waryono Karno.
(stb)