Soal testimoni R, Demokrat tak perlu reaksional
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Politik Heri Budianto menilai, Partai Demokrat tidak perlu menanggapi testimoni R yang diduga adanya keterlibatan Partai Demokrat terhadap kasus dugaan suap di lingkungan SKK Migas.
Dosen disalah satu perguruan tinggi swasta ini mengaku, jika partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi hal tersebut berlebihan, maka akan dimanfaatkan lawan politik untuk mengkaitkan kasus dugaan suap dengan konvensi Partai Demokrat yang akan segera dilaksanakan.
"Lebih baik Partai Demokrat melakukan antisipasi internal, untuk menghadapi kemungkinan keterlibatan Menteri ESDM Jero Wacik dalam kasus ini. Saya kira Demokrat tidak perlu reaksional," ungkap Heri melalui siaran persnya, Minggu (18/8/2013).
Sebab testimoni R belum tentu kebenarannya. "Menurut saya testimoni itu, tidak mungkin disampaikan oleh R. Melihat track record R yang berani bersuara lantang, saya meragukan testimoni tersebut. Sebab jika memang R ditekan untuk memberikan upeti kepada partai penguasa, ada kemungkinan R melakukan perlawanan," ungkapnya.
Dia menambahkan, Partai Demokrat memang sulit untuk menghindar dari serangan kasus suap di SKK Migas dengan partainya yang dalam waktu dekat melakukan konvensi. Sebab SKK Migas erat kaitannya dengan Kementerian ESDM, yang menterinya adalah kader Demokrat.
"Nah sebaiknya melakukan evaluasi internal, dan SBY selaku Ketua Umum Demokrat jangan hanya diam. Menurut saya SBY mestinya memanggil Jero Wacik, sebagai menteri maupun sebagai kader Demokrat untuk meminta penjelasan," katanya.
Jika SBY lamban, lanjutnya, kasus ini akan tetap melebar kemana-mana, dan demokrat akan terus terseret. "Jika ini memanas, maka kehebohan politik dalam kasus ini akan besar seperti Hambalang," imbuhnya.
Dosen disalah satu perguruan tinggi swasta ini mengaku, jika partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi hal tersebut berlebihan, maka akan dimanfaatkan lawan politik untuk mengkaitkan kasus dugaan suap dengan konvensi Partai Demokrat yang akan segera dilaksanakan.
"Lebih baik Partai Demokrat melakukan antisipasi internal, untuk menghadapi kemungkinan keterlibatan Menteri ESDM Jero Wacik dalam kasus ini. Saya kira Demokrat tidak perlu reaksional," ungkap Heri melalui siaran persnya, Minggu (18/8/2013).
Sebab testimoni R belum tentu kebenarannya. "Menurut saya testimoni itu, tidak mungkin disampaikan oleh R. Melihat track record R yang berani bersuara lantang, saya meragukan testimoni tersebut. Sebab jika memang R ditekan untuk memberikan upeti kepada partai penguasa, ada kemungkinan R melakukan perlawanan," ungkapnya.
Dia menambahkan, Partai Demokrat memang sulit untuk menghindar dari serangan kasus suap di SKK Migas dengan partainya yang dalam waktu dekat melakukan konvensi. Sebab SKK Migas erat kaitannya dengan Kementerian ESDM, yang menterinya adalah kader Demokrat.
"Nah sebaiknya melakukan evaluasi internal, dan SBY selaku Ketua Umum Demokrat jangan hanya diam. Menurut saya SBY mestinya memanggil Jero Wacik, sebagai menteri maupun sebagai kader Demokrat untuk meminta penjelasan," katanya.
Jika SBY lamban, lanjutnya, kasus ini akan tetap melebar kemana-mana, dan demokrat akan terus terseret. "Jika ini memanas, maka kehebohan politik dalam kasus ini akan besar seperti Hambalang," imbuhnya.
(stb)