Pramono: Masih ada pemain besar di kasus Migas
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung menilai kasus dugaan gratifikasi terhadap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh perusahaan minyak asal Singapura PT Kernel Oil merupakan kasus skala kecil. Pramono meyakini masih banyak kasus besar dalam sektor Migas.
"Kalau melihat tangkap tangannya ini jumlahnya 700 ribu dolar, ini menurut saya baru tertangkap sekarang saja. Dulu-dulu saja enggak tertangkap. Dan ini harus dibuka kepada publik," tegasnya di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (15/8/2013).
Terkait dugaan keterlibatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kasus tersebut, Pramono mengaku enggan berspekulasi. Namun, ia yakin bahwa pelaku suap dalam kasus tersebut merupakan pemain kecil.
"Saya enggak mau berspekulasi atau menduga siapapun, ini kewenangan KPK sepenuhnya mengungkap kepada publik. Kalau melihat swastanya yang bermain, ini pemain kecil. Karena latar belakang saya di perminyakan, saya tahu pasti, ini bukan pemain yang besar, pemain kecil," ungkapnya.
Pramono menjelaskan alasan keyakinannya bahwa pelaku suap tersebut hanya merupakan kaki tangan dari pelaku besar. Karena itu, ia mendorong KPK untuk membuka pemain besar di sektor migas.
"Kenapa saya bilang pemain kecil, karena yang memberikan suap itu tinggalnya masih di apartemen, bukan apartemen yang mewah. Yang bersangkutan pasti bukan pemilik, tapi hanya kaki tangan saja. Saya mendorong KPK sudahlah pemain besarnya sudah waktunya dibuka."
Ia pun berharap, KPK mulai berkonsentrasi untuk mengungkap korupsi di bidang Migas. Sebagai pimpinan DPR yang membawahi Migas, dirinya sangat mendukung penuh penyelidikan KPK.
"Tool-nya sudah ada, mereka sudah berpengalaman, semoga ini bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar korupsi di Migas," tutupnya.
"Kalau melihat tangkap tangannya ini jumlahnya 700 ribu dolar, ini menurut saya baru tertangkap sekarang saja. Dulu-dulu saja enggak tertangkap. Dan ini harus dibuka kepada publik," tegasnya di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (15/8/2013).
Terkait dugaan keterlibatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kasus tersebut, Pramono mengaku enggan berspekulasi. Namun, ia yakin bahwa pelaku suap dalam kasus tersebut merupakan pemain kecil.
"Saya enggak mau berspekulasi atau menduga siapapun, ini kewenangan KPK sepenuhnya mengungkap kepada publik. Kalau melihat swastanya yang bermain, ini pemain kecil. Karena latar belakang saya di perminyakan, saya tahu pasti, ini bukan pemain yang besar, pemain kecil," ungkapnya.
Pramono menjelaskan alasan keyakinannya bahwa pelaku suap tersebut hanya merupakan kaki tangan dari pelaku besar. Karena itu, ia mendorong KPK untuk membuka pemain besar di sektor migas.
"Kenapa saya bilang pemain kecil, karena yang memberikan suap itu tinggalnya masih di apartemen, bukan apartemen yang mewah. Yang bersangkutan pasti bukan pemilik, tapi hanya kaki tangan saja. Saya mendorong KPK sudahlah pemain besarnya sudah waktunya dibuka."
Ia pun berharap, KPK mulai berkonsentrasi untuk mengungkap korupsi di bidang Migas. Sebagai pimpinan DPR yang membawahi Migas, dirinya sangat mendukung penuh penyelidikan KPK.
"Tool-nya sudah ada, mereka sudah berpengalaman, semoga ini bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar korupsi di Migas," tutupnya.
(kri)