Komisi III desak KPK ungkap dalang mafia Migas
A
A
A
Sindonews.com - Setelah menangkap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini dalam operasi tangkap tangan (OTT) dugaan penyuapan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk menangkap mafia di bidang tersebut.
"Rudi tidak mungkin bermain sendiri. Karena semua keputusan tidak hanya ditangan dia," kata Anggota Komisi III, Bambang Soesatyo melalui pesan singkatnya, Rabu (14/7/2013).
"KPK harus berani mengungkap hingga kepala mafia di sektor ini. Baik yang ada di birokrasi maupun di swasta," sambungnya.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pun mengapresiasi kinerja lembaga superbody itu karena berhasil menggagalkan upaya penyuapan dalam perkara tersebut.
"Ancungan jempol buat KPK karena masih suasana libur Idul Fitri sudah berhasil menangkap seorang tangan kanan Menteri ESDM yang juga orang kepercayaan presiden, dalam operasi tangkap tangan (OTT)," tuntasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, penyidik KPK berhasil menangkap tangan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Penangkapan dilakukan terkait dugaan suap dari perusahaan minyak asing.
Penangkapan mantan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut, dilakukan KPK sekira pukul 22.30 WIB Selasa 13 Agustus 2013, malam. Namun, Rudi beserta empat orang lainnya baru digelandang ke Gedung KPK sekira pukul 01.20 WIB.
Juru Bicara (Jubir) KPK Johan Budi SP membenarkan penyidik KPK telah melakukan tangan tangan atas dugaan suap terhadap Rudi dan 4 orang terduga lainnya. "Benar ada penangkapan atas kasus dugaan suap," singkat Johan, kepada Sindonews, Rabu (14/8/2013).
Seperti diberitakan, Rudi ditangkap di rumahnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan pada Selasa malam. Bersama Rudi ikut diamankan seorang pengusaha di salah satu perusahaan minyak.
Menurut informasi yang dihimpun Sindonews, Rudi diduga menerima suap selama dua kali. Pertama menerima USD 300 ribu dan kedua setelah Lebaran Rudi menerima kembali suap sebesar USD 400 ribu. Total USD 700 ribu yang diterima Rudi.
Selain ratusan ribu dolar yang berhasil disita, KPK juga berhasil menyita barang bukti berupa motor gede merek BMW, tas berwarna hitam, dan sejumlah kardus yang belum bisa di identifikasi isinya. Kini Rudi beserta 4 orang lainnya masih dalam pemeriksaan KPK untuk dimintai keterangan terkait pengembangan kasus dugaan suap tersebut.
"Rudi tidak mungkin bermain sendiri. Karena semua keputusan tidak hanya ditangan dia," kata Anggota Komisi III, Bambang Soesatyo melalui pesan singkatnya, Rabu (14/7/2013).
"KPK harus berani mengungkap hingga kepala mafia di sektor ini. Baik yang ada di birokrasi maupun di swasta," sambungnya.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pun mengapresiasi kinerja lembaga superbody itu karena berhasil menggagalkan upaya penyuapan dalam perkara tersebut.
"Ancungan jempol buat KPK karena masih suasana libur Idul Fitri sudah berhasil menangkap seorang tangan kanan Menteri ESDM yang juga orang kepercayaan presiden, dalam operasi tangkap tangan (OTT)," tuntasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, penyidik KPK berhasil menangkap tangan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Penangkapan dilakukan terkait dugaan suap dari perusahaan minyak asing.
Penangkapan mantan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut, dilakukan KPK sekira pukul 22.30 WIB Selasa 13 Agustus 2013, malam. Namun, Rudi beserta empat orang lainnya baru digelandang ke Gedung KPK sekira pukul 01.20 WIB.
Juru Bicara (Jubir) KPK Johan Budi SP membenarkan penyidik KPK telah melakukan tangan tangan atas dugaan suap terhadap Rudi dan 4 orang terduga lainnya. "Benar ada penangkapan atas kasus dugaan suap," singkat Johan, kepada Sindonews, Rabu (14/8/2013).
Seperti diberitakan, Rudi ditangkap di rumahnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan pada Selasa malam. Bersama Rudi ikut diamankan seorang pengusaha di salah satu perusahaan minyak.
Menurut informasi yang dihimpun Sindonews, Rudi diduga menerima suap selama dua kali. Pertama menerima USD 300 ribu dan kedua setelah Lebaran Rudi menerima kembali suap sebesar USD 400 ribu. Total USD 700 ribu yang diterima Rudi.
Selain ratusan ribu dolar yang berhasil disita, KPK juga berhasil menyita barang bukti berupa motor gede merek BMW, tas berwarna hitam, dan sejumlah kardus yang belum bisa di identifikasi isinya. Kini Rudi beserta 4 orang lainnya masih dalam pemeriksaan KPK untuk dimintai keterangan terkait pengembangan kasus dugaan suap tersebut.
(kri)