Panglima TNI diimbau netral di Pemilu & Pilpres 2014
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan satu nama sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Calon tunggal itu adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Moeldoko.
Anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi berharap, agar calon Panglima TNI bisa menjaga netralitas dan tidak memiliki kepentingan terkait Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Pasalnya, terkait tahun politik ini, Helmy mengaku akan menanyakan komitmen Moeldoko terhadap politik praktis. Apalagi, pada 8 Juli silam, Moeldoko sempat mengumpulkan elite untuk membahas sejumlah isu.
"Dalam kacamata reformasi TNI, pertemuan dengan elite politik itu tidak beri persepsi positif dan bisa disalahgunakan. Karena 2014 sudah sebentar lagi, maka komitmen menjaga netralitas menjadi penting," ucap Helmy Fauzi lewat rilisnya kepada Sindonews, Selasa (30/7/2013).
Lewat rilisnya itu, Helmy membeberkan pada pertemuan 8 Juli, Moeldoko mengundang sejumlah tokoh nasional untuk berbicara soal isu kebangsaan. Mereka antara lain politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault.
Kemudian Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maaruf Amin dan pengusaha Setiawan Djodi. Acara tersebut bertajuk Silaturahmi KSAD dengan Para Tokoh Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi berharap, agar calon Panglima TNI bisa menjaga netralitas dan tidak memiliki kepentingan terkait Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Pasalnya, terkait tahun politik ini, Helmy mengaku akan menanyakan komitmen Moeldoko terhadap politik praktis. Apalagi, pada 8 Juli silam, Moeldoko sempat mengumpulkan elite untuk membahas sejumlah isu.
"Dalam kacamata reformasi TNI, pertemuan dengan elite politik itu tidak beri persepsi positif dan bisa disalahgunakan. Karena 2014 sudah sebentar lagi, maka komitmen menjaga netralitas menjadi penting," ucap Helmy Fauzi lewat rilisnya kepada Sindonews, Selasa (30/7/2013).
Lewat rilisnya itu, Helmy membeberkan pada pertemuan 8 Juli, Moeldoko mengundang sejumlah tokoh nasional untuk berbicara soal isu kebangsaan. Mereka antara lain politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault.
Kemudian Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maaruf Amin dan pengusaha Setiawan Djodi. Acara tersebut bertajuk Silaturahmi KSAD dengan Para Tokoh Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
(maf)