Konvensi Demokrat pengebirian demokrasi
A
A
A
Sindonews.com - Rencana Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden (Capres) 2014, dinilai sebagian kalangan sebagai upaya pengebirian terhadap demokrasi.
Setidaknya, model konvensi yang digagas partai berlambang bintang mercy tersebut justru jauh dari upaya melibatkan masyarakat. Demikian dikatakan Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti.
Menurutnya, upaya konvensi Partai Demokrat yang dianggap sebagai nilai demokrasi justru hanya ucapan belaka. Pasalnya, konvensi Partai Demokrat menjauhkan peran dan partisipasi masyarakat, dalam menentukkan calon pemimpinnya.
"Mengukur apakah konvensi itu baik atau tidak, dapat dilihat dari kemampuan konvensi untuk terbuka pada semua pilihan, dan terlibatnya partisipasi masyarakat dalam menentukan figur calon pemimpin mereka," kata Ray kepada Sindonews.com, di Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Namun, Ray mengatakan, jika benar niat Partai Demokrat untuk menjaring capres pilihan melalui mekanisme konvensi perlu diacungi jempol. Karena cara tersebut, otomatis telah membuka keran masyarakat untuk dilibatkan dalam proses penjaringan calon pilihannya.
"Tentunya bagus, kalau Demokrat mau menjalankan mekanisme konvensi secara terbuka. Tapi, sekali lagi publik sebenarnya tidak dilibatkan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, partai yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menunjuk beberapa tokoh, untuk masuk menjadi tim seleksi (komite konvensi).
Komite konvensi nantinya bertugas menyeleksi kandidat capres, baik pilihan internal partai maupun dari luar partai.
Setidaknya, model konvensi yang digagas partai berlambang bintang mercy tersebut justru jauh dari upaya melibatkan masyarakat. Demikian dikatakan Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti.
Menurutnya, upaya konvensi Partai Demokrat yang dianggap sebagai nilai demokrasi justru hanya ucapan belaka. Pasalnya, konvensi Partai Demokrat menjauhkan peran dan partisipasi masyarakat, dalam menentukkan calon pemimpinnya.
"Mengukur apakah konvensi itu baik atau tidak, dapat dilihat dari kemampuan konvensi untuk terbuka pada semua pilihan, dan terlibatnya partisipasi masyarakat dalam menentukan figur calon pemimpin mereka," kata Ray kepada Sindonews.com, di Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Namun, Ray mengatakan, jika benar niat Partai Demokrat untuk menjaring capres pilihan melalui mekanisme konvensi perlu diacungi jempol. Karena cara tersebut, otomatis telah membuka keran masyarakat untuk dilibatkan dalam proses penjaringan calon pilihannya.
"Tentunya bagus, kalau Demokrat mau menjalankan mekanisme konvensi secara terbuka. Tapi, sekali lagi publik sebenarnya tidak dilibatkan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, partai yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menunjuk beberapa tokoh, untuk masuk menjadi tim seleksi (komite konvensi).
Komite konvensi nantinya bertugas menyeleksi kandidat capres, baik pilihan internal partai maupun dari luar partai.
(stb)