1031 pengemis jadi tanggung jawab pusat & pemda
A
A
A
Sindonews.com - 1031 pengemis di Indonesia, 260-an terdapat di Jakarta sebagai manusia gerobak. Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Aljufri mengatakan, hal tersebut tidak terjadi apabila Pemerintah Daerah (Pemda) memperdayakan masyarakatnya.
Menurut Salim, jika daerah dapat memberikan kehidupan yang laik mulai dari lapangan pekerjaan, tempat tinggal dan kebutuhan masyarakat, tidaklah mungkin banyak masyarakat desa yang berpindah ke kota.
Dalam menyelesaikan permasalahan ini, Kemensos meminta kepada Pemda untuk memperdayakan masyarakatnya. "Tidaklah mungkin kemensos saja yang bekerja, kerja sama dengan daerah. Keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan karena sangat tidak manusiawi terutama untuk anak-anak," tandasnya saat ditemui dalam kegiatan buka puasa bersama manusia gerobak, di Jakarta, Senin (29/7/2013).
Para gelandang, tersebar di semua titik khususnya di kota-kota besar. Memulung barang-barang bekas yang banyak dibuang masih dapat dipergunakan dan menjanjikan untuk dijual kembali ke tengkulak. Sehingga para pemulung banyak yang mengandalkan buangan masyarakat yang masih bisa digunakan.
Dari semua sisi, lanjut dia, perkembangan anak tidak akan baik. Kesehatan, pendidikan sampai haknya untuk bermain pasti tidak didapatkan. Untuk itu sebaikanya Pemda mengajak mereka untuk kembali ke daerahnya, walaupun pengahasilan yang didapatkan dipastikan tidak sama dengan di kota.
"Jika di Jakarta bisa puluhan ribu, tapi didaerah bisa setengah atau depertiganya. Hal itu tidak menjadi masalah karena kehidupan di daerah tidak semahal di kota," kata Salim
Menurut dia, menyelesaikan permasalahan gelandangan tidak lah sulit jika dilakukan interkasi dan diteksi langsung. Dipastikan mereka mau kembali ke daerah dengan catatan jelas lapangan pelerjaan dan rumah untuk mereka berteduh dan berlindung. Karena mereka pasti tidak menginginkan kehidupan yang terus susah. "Tempat tinggal dan lapangan pekerjann menjadi faktor utama para masyarakat desa memilih menjadi gelandangan ke kota," ujarnya.
Mensos mengatakan, jika para gelandang ialah berasal dari Jakarta maka, Pemda DKI Jakarta harus menyelesaikan hal tersebut dengan menampung mereka di rumah susun atau atau dibantu pemulanganya.
Pemerintah pusat akan membantu Pemda untuk dapat memulangkanya sehubungan dengan mudik lebaran, agar mereka dapat pulang ke daerah masing-masing. "Lebih baik jika mereka mau ke kota besar untuk bekerja, jangan membawa semua anak-anaknya. Titip di keluarga lainya agara mereka bisa terus bersekolah dikampung dan hidup lebih sehat dan baik," tegas dia.
Menurut Salim, jika daerah dapat memberikan kehidupan yang laik mulai dari lapangan pekerjaan, tempat tinggal dan kebutuhan masyarakat, tidaklah mungkin banyak masyarakat desa yang berpindah ke kota.
Dalam menyelesaikan permasalahan ini, Kemensos meminta kepada Pemda untuk memperdayakan masyarakatnya. "Tidaklah mungkin kemensos saja yang bekerja, kerja sama dengan daerah. Keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan karena sangat tidak manusiawi terutama untuk anak-anak," tandasnya saat ditemui dalam kegiatan buka puasa bersama manusia gerobak, di Jakarta, Senin (29/7/2013).
Para gelandang, tersebar di semua titik khususnya di kota-kota besar. Memulung barang-barang bekas yang banyak dibuang masih dapat dipergunakan dan menjanjikan untuk dijual kembali ke tengkulak. Sehingga para pemulung banyak yang mengandalkan buangan masyarakat yang masih bisa digunakan.
Dari semua sisi, lanjut dia, perkembangan anak tidak akan baik. Kesehatan, pendidikan sampai haknya untuk bermain pasti tidak didapatkan. Untuk itu sebaikanya Pemda mengajak mereka untuk kembali ke daerahnya, walaupun pengahasilan yang didapatkan dipastikan tidak sama dengan di kota.
"Jika di Jakarta bisa puluhan ribu, tapi didaerah bisa setengah atau depertiganya. Hal itu tidak menjadi masalah karena kehidupan di daerah tidak semahal di kota," kata Salim
Menurut dia, menyelesaikan permasalahan gelandangan tidak lah sulit jika dilakukan interkasi dan diteksi langsung. Dipastikan mereka mau kembali ke daerah dengan catatan jelas lapangan pelerjaan dan rumah untuk mereka berteduh dan berlindung. Karena mereka pasti tidak menginginkan kehidupan yang terus susah. "Tempat tinggal dan lapangan pekerjann menjadi faktor utama para masyarakat desa memilih menjadi gelandangan ke kota," ujarnya.
Mensos mengatakan, jika para gelandang ialah berasal dari Jakarta maka, Pemda DKI Jakarta harus menyelesaikan hal tersebut dengan menampung mereka di rumah susun atau atau dibantu pemulanganya.
Pemerintah pusat akan membantu Pemda untuk dapat memulangkanya sehubungan dengan mudik lebaran, agar mereka dapat pulang ke daerah masing-masing. "Lebih baik jika mereka mau ke kota besar untuk bekerja, jangan membawa semua anak-anaknya. Titip di keluarga lainya agara mereka bisa terus bersekolah dikampung dan hidup lebih sehat dan baik," tegas dia.
(maf)