BKKBN: Deteksi dini anak berkebutuhan khusus jadi kendala
A
A
A
Sindonews.com - Deteksi dini terhadap anak berkebutuhan khusus menjadi kendala besar. Hal ini dikarenakan pola asuh dan pendidikan yang tidak didapatkan orang tua sebelum mempunyai anak.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan, sebagian orang tua tidak dapat mendeteksi sedini mungkin gejala pada anak berkebutuhan khusus. Pendeteksian ini dirasa mulai dari yang ringan sampai yang berat.
Artinya seperti pola tingkah laku, daya berpikir sampai pada pemeriksaan kepada dokter spesialis anak. Menurutnya, pendidikan terhadap orang tua seharusnya dapat dilakukan, sehingga penguatan peran orang tua untuk mengintervensi dapat dilakukan optimal.
"Kalo di Singapura jika sudah ditemukan gelajanya maka secepat mungkin ditangani sehingga saat dia bersekolah sang anak dapat bersekolah dengan anak normal lainya," tandasnya saat ditemui di kantor BKKBN di Jakarta, Minggu (21/7/2013).
Lanjut dia, pendidikan holistik dan integratif juga akan dilakukan kepada petugas gizi kesehatan untuk dapat memberikan kesehatan terkait imunisasi dan diare. "Selain itu juga pendidikan kepada calon pengantin muda agar dapat memberikan pengasuhan pertama," ucap dia.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan, sebagian orang tua tidak dapat mendeteksi sedini mungkin gejala pada anak berkebutuhan khusus. Pendeteksian ini dirasa mulai dari yang ringan sampai yang berat.
Artinya seperti pola tingkah laku, daya berpikir sampai pada pemeriksaan kepada dokter spesialis anak. Menurutnya, pendidikan terhadap orang tua seharusnya dapat dilakukan, sehingga penguatan peran orang tua untuk mengintervensi dapat dilakukan optimal.
"Kalo di Singapura jika sudah ditemukan gelajanya maka secepat mungkin ditangani sehingga saat dia bersekolah sang anak dapat bersekolah dengan anak normal lainya," tandasnya saat ditemui di kantor BKKBN di Jakarta, Minggu (21/7/2013).
Lanjut dia, pendidikan holistik dan integratif juga akan dilakukan kepada petugas gizi kesehatan untuk dapat memberikan kesehatan terkait imunisasi dan diare. "Selain itu juga pendidikan kepada calon pengantin muda agar dapat memberikan pengasuhan pertama," ucap dia.
(kri)