Gerakan radikal idap hypocrisy in democracy

Rabu, 17 Juli 2013 - 22:20 WIB
Gerakan radikal idap hypocrisy in democracy
Gerakan radikal idap hypocrisy in democracy
A A A
Sindonews.com - Banyaknya gerakan radikal di Indonesia saat ini, membuat pemerintah harus mengantisipasi hal tersebut, agar tidak tumbuh dan menjalar kemana-mana.

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, bahwa saat ini banyak gerakan Islam Syariat yang banyak mengusung dan mengibarkan bendera anti-nasionalisme, anti-Pancasila, anti-demokrasi.

"Secara utopia mereka mencoba menghidupkan kembali isu negara Islam atas dasar sistem Khilafah Islam," kata Nashir di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2013).

Nashir mengatakan, kelompok yang mengusung semangat anti-nasionalisme tersebut mengidap hypocrisy in democracy yakni bermain di dua kaki. "Mereka apa yang disebut sebagai hypocrisy in democracy, yakni kemunafikan terhadap demokrasi. Di satu sisi, mereka secara tegas mengharamkan sistem demokrasi, di sisi lain mereka menikmati kehidupan di bawah alam demokrasi," ucapnya.

Nashir menilai, tumbuhnya gerakan anti-nasionalisme tersebut, merupakan ekspresi politik identitas berlabel Islam yang dalam batas tertentu bisa meruntuhkan kebhinnekaan.

"Munculnya gerakan ini merupakan ekspresi politik identitas berlabel Islam yang dalam batas-batas tertentu bila tidak dikawal secara kritis dapat meruntuhkan bangunan kebhinnekaan pada bangsa ini," tandas Natsir.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3311 seconds (0.1#10.140)