Perilaku kader pengaruhi elektabilitas parpol
A
A
A
Sindonews.com - Hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menempatkan partai politik (Parpol) sebagai intitusi paling kurang dipercaya publik. Alasan mendasar kurang dipercayanya parpol karena perilaku buruk kader partai.
Demikian dikatakan Peneliti utama LSN Dipa Pradipta saat menyampaikan siaran persnya di Hotel Grand Menteng, Jakarta Timur. Menurutnya, dari beberapa indikasi penurunan tingkat eleketabilitas parpol antara lain disebabkan ulah kader parpol yang terlibat beberapa kasus korupsi.
"Publik mempersepsikan parpol yang ada di parlemen saat ini banyak terlibat dalam berbagai kasus korupsi," ujar Dipta, Selasa (16/7/2013).
Bukan itu saja, kurang kepercayaan publik terhadap parpol karena para pengurus dan kader parpol dipersepsikan cenderung berperilaku pragmatis dalam menghadapi isu nasional yang bersifat strategis.
Terakhir, menurut LSN, tingkat kepercayaan publik terhadap parpol karena banyaknya kasus amoral yang dilakukan kader parpol dimata publik.
"Banyaknya kasus yang bersifat amoral dimata publik yang melibatkan kader-kader partai seperti perselingkuhan, beristri banyak, skandal seks, narkoba dan sebagainya," jelas Pradipta.
Untuk diketahui, berdasarkan temuan LSN, tingkat kepercayaan publik terhadap integritas parpol hanya sebesar 42,6 persen. Sementara itu, sebanyak 53,9 persen mengaku kurang percaya, dan sisanya sebesar 3,5 persen publik menjawab tidak tahu.
Demikian dikatakan Peneliti utama LSN Dipa Pradipta saat menyampaikan siaran persnya di Hotel Grand Menteng, Jakarta Timur. Menurutnya, dari beberapa indikasi penurunan tingkat eleketabilitas parpol antara lain disebabkan ulah kader parpol yang terlibat beberapa kasus korupsi.
"Publik mempersepsikan parpol yang ada di parlemen saat ini banyak terlibat dalam berbagai kasus korupsi," ujar Dipta, Selasa (16/7/2013).
Bukan itu saja, kurang kepercayaan publik terhadap parpol karena para pengurus dan kader parpol dipersepsikan cenderung berperilaku pragmatis dalam menghadapi isu nasional yang bersifat strategis.
Terakhir, menurut LSN, tingkat kepercayaan publik terhadap parpol karena banyaknya kasus amoral yang dilakukan kader parpol dimata publik.
"Banyaknya kasus yang bersifat amoral dimata publik yang melibatkan kader-kader partai seperti perselingkuhan, beristri banyak, skandal seks, narkoba dan sebagainya," jelas Pradipta.
Untuk diketahui, berdasarkan temuan LSN, tingkat kepercayaan publik terhadap integritas parpol hanya sebesar 42,6 persen. Sementara itu, sebanyak 53,9 persen mengaku kurang percaya, dan sisanya sebesar 3,5 persen publik menjawab tidak tahu.
(lal)