UKDW kerja sama dengan institusi Jerman dan Belanda

Minggu, 14 Juli 2013 - 14:26 WIB
UKDW kerja sama dengan institusi Jerman dan Belanda
UKDW kerja sama dengan institusi Jerman dan Belanda
A A A
Sindonews.com - Sebagai salah satu institusi pendidikan yang bertujuan membentuk generasi mandiri, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta meningkatkan kerja sama dengan berbagai institusi di dalam dan di luar negeri. Kali ini kerjasama yang berhasil dijalin ialah dengan beberapa institusi di Jerman dan Belanda.

Menurut Wakil Rektor IV UKDW Ir Henry Feriadi MSc PhD, Belanda atau Netherland sudah terkenal sejak lama sebagai negara yang mempunyai kota-kota tua yang unik dan indah yang dibangun selama berabad-abad pada daratan yang sebenarnya mempunyai topografi yang relatif datar, bahkan beberapa kota dibangun lebih rendah dari permukaan laut.

Kehebatan bangsa Belanda dalam hal tata kota, teknologi pengendalian air dan desain bendungan-bendungan raksasa untuk melindungi daratan reklamasi disepanjang garis pantai samudra sudah tidak perlu diragukan lagi.

"Selain sangat maju dibidang tata kota dan rekayasa bangunan, secara umum kualitas sumber daya manusia di negara tersebut memang juga sudah baik. Hal ini terlihat dari besarnya persentase generasi muda Belanda yang mampu mengenyam pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi dan melalui pendidikan yang berkualitas mereka disiapkan untuk mampu bersaing secara profesional dalam dunia bisnis tidak hanya di Eropa tapi juga bisnis global," ujarnya Minggu (14/7/2013).

Usai kembali dari kunjungan kerjasama bersama Wakil Rektor III UKDW Pdt Dr Jozef MNHehanussa MTh, Henry menuturkan, salah satu indikator kesiapan menjadi pelaku bisnis global adalah dalam hal kemampuan menguasai bahasa asing.

Sebagian besar generasi muda di Belanda mampu berkomunikasi tidak hanya dalam bahasa ibu mereka (Dutch), tetapi cukup fasih juga dalam beberapa bahasa asing lainnya seperti English and French. Tujuan utama mereka di Belanda ialah untuk menguatkan pengembangan jejaring dengan berbagai perguruan tinggi di sana. Salah satu universitas mitra yang dikunjungi adalah Nyenrode Business School sebagai salah satu top ranking business school di Belanda.

"Universitas ini telah mengembangkan strategi pendidikan bisnis global yang bagus dan mempunyai pengalaman membangun hubungan yang erat dengan kalangan industri. Tujuan dari kegiatan membangun kerjasama dengan Nyenrode Business Universiteit adalah untuk lebih mengembangkan program pendidikan kewirausahaan bagi mahasiswa UKDW," jelasnya.

Program kerjasama ini akan diawali dengan rencana kerjasama dengan mengutus beberapa dosen Fakultas Bisnis UKDW untuk mengikuti pelatihan pendidikan kewirausahaan selama 2 minggu di kampus Nyerode Business Universiteit di kota Breukelen pada bulan Desember 2013 yang akan datang. Selepas dari negeri Belanda, mereka melanjutkan kunjungan ke Jerman untuk menjalin kerjasama dengan beberapa institusi, salah satunya adalah TU Darmstadt.

"Kelangkaan energi merupakan salah satu tantangan yang terberat di masa yang akan datang karena sumber energi yang berbahan dasar fosil seperti minyak dan batubara akan segera habis. Dan salah satu cara untuk melakukan penghematan ialah melalui desain bangunan dan aplikasi teknologi efisien energi," tutur Henry.

Salah satu impian untuk melakukan penghematan pemakaian listrik adalah dengan mendesain suatu rumah yang tidak hanya mampu menghemat energi listrik (energy efficient house), namun juga mampu menghasilkan listrik tersebut secara mandiri (self generating energy house). Salah satu pihak yang melakukam desain rumah futuristik tersebut ialah Technisce Universitat Damstadt (TUD).

Dalam kunjungan tersebut juga telah dibahas rencana kerjasama Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW dengan Faculty of Architecture TU Damstadt dalam bidang penelitian arsitektur bangunan-bangunan arsitektur tradisional di Indonesia dalam menciptakan hunian yang nyaman di iklim tropis.

"Bagi kami, kerjasama pendidikan dan penelitian yang saling menguntungkan ini akan memberi kesempatan yang semakin luas untuk membagikan kekayaan negara kita berupa kearifan lokal dalam arsitektur nusantara dan sekaligus belajar dari TU Darmstadt bagaimana mendesain bangunan yang efisien energi dan memanfaatkan teknologi konstruksi dan material bangunan yang sudah sangat maju di Eropa untuk bisa secara aplikatif diterapkan dalam konteks iklim tropis negara kita," ungkapnya.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3907 seconds (0.1#10.140)