Kesetaraan gender di Indonesia tertinggal dari Thailand

Kamis, 11 Juli 2013 - 23:02 WIB
Kesetaraan gender di Indonesia tertinggal dari Thailand
Kesetaraan gender di Indonesia tertinggal dari Thailand
A A A
Sindonews.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, berdasarkan laporan terbaru United Nations Development Programme (UNDP) pada 2013, Indeks pembangunan Manusia (IPM) Indonesia 2012 berada pada tingkat 121 dari 187 negara.

Terkait hal ini, Linda mengungkapkan, ada tiga permasalahan startegi terkait IPM yang merupakan indeks komposit dari tiga variable, yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

"Dibandingkan Thailand, IPM Indonesia masih tertinggal. Sedangkan dalam sisi kesetaraan gender IPG (Indeks Pembangunan Gender), Indonesia pada 2011 berada di posisi 87 dari 154 negara," tandas Linda.

Rendahnya IPM dan IDG di Indonesia dipengaruhi oleh sebagian komunitas perempuan masih tertinggal, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan politik.

Berdasarkan pencapaian pembangunan nasional antara laki-laki dan perempuan untuk Angka Harapan Hidup (AHP), laki-laki 67,51 tahun dan perempuan 71,47 tahun. Angka melek huruf laki-laki mencapai 95,65 persen dan perempuan 90,52 persen.

Rata-rata lama sekolah untuk laki-laki 8,34 tahuin dan perempun 7,50 tahun. Dan sumbangan pendapatan laki-laki 66,50 persen dan perempuan 33,50 persen. "Konstruksi ini menggambarkan bahwa masih terjadi ketimpangan dalam memperoleh manfaat terhadap hasil pembangunan," ujarnya.

Linda memaparkan, dalam perspektif ketenagakerjaan tahun 2012 memberikan gambaran Tingkat Partisipasi Angatakan Kerja (TPAK) yang berusia 15-65 tahun mencapai 118.053.110 yang terdiri dari laki-laki 62,07 persen dan perempuan 37,03 persen. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) adalah kunci untuk keberhasilan pembangunan nasional jangka panjang.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8889 seconds (0.1#10.140)