Ini 3 titik rawan gempa skala besar
A
A
A
Sindonews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, ada tiga titik rawan gempa dalam skala besar di Indonesia. Yakni, Kepulauan Mentawai, Selat Sunda dan Selatan Bali.
Ketua BMKG, Sri Woro B Haridjono menuturkan, ketiga titik tersebut memiliki potensi, karena terjadi pergeseran lempengan dalam bumi, yang menyebabkan titik wilayah itu mengalami kekosongan.
Potensi gempa yang terjadi di sana, katanya, masuk dalam kategori megathrust yang berpotensi terjadinya tsunami. "Itu ada di tiga titik wilayah, di Mentawai, Selat Sunda dan Selatan Bali. Kita juga tak bisa prediksi kapan waktunya (gempa)," ujarnya di kantor BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2013).
Lebih lanjut dia menuturkan, untuk mengantisipasi gempa yang dapat datang sewaktu-waktu, BMKG telah melakukan pelatihan evakuasi bagi warga setempat, selain adanya sistem early warning tsunami dari jarak 50 kilometer.
"Kita buat sistem monitoring dan kita pasang radar tsunami, kita bisa deteksi lebih dari jarak 50 kilometer. Namun semua itu harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat akan bahaya gempa," pungkasnya.
Ketua BMKG, Sri Woro B Haridjono menuturkan, ketiga titik tersebut memiliki potensi, karena terjadi pergeseran lempengan dalam bumi, yang menyebabkan titik wilayah itu mengalami kekosongan.
Potensi gempa yang terjadi di sana, katanya, masuk dalam kategori megathrust yang berpotensi terjadinya tsunami. "Itu ada di tiga titik wilayah, di Mentawai, Selat Sunda dan Selatan Bali. Kita juga tak bisa prediksi kapan waktunya (gempa)," ujarnya di kantor BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2013).
Lebih lanjut dia menuturkan, untuk mengantisipasi gempa yang dapat datang sewaktu-waktu, BMKG telah melakukan pelatihan evakuasi bagi warga setempat, selain adanya sistem early warning tsunami dari jarak 50 kilometer.
"Kita buat sistem monitoring dan kita pasang radar tsunami, kita bisa deteksi lebih dari jarak 50 kilometer. Namun semua itu harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat akan bahaya gempa," pungkasnya.
(maf)