13.470 peserta SBMPTN raih Bidikmisi
A
A
A
Sindonews.com - Setelah resmi diumumkan oleh Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sejumlah calon mahasiswa yang lolos mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) juga mendapat beasiswa mahasiswa berprestasi atau Bidikmisi.
Demikian dikatakan Ketua Panitia SBMPTN Akhmaloka saat mengumumkan hasil SBMPTN di kantor Kemendikbud. Menurutnya, program SBMPTN secara langsung terintegrasi dengan program Bidikmisi. Program Bidikmisi dikhususkan bagi mahasiswa baru yang secara ekonomi kurang mampu untuk membiayai kuliahnya.
"SBMPTN 2013 terintegrasi dengan program Bidikmisi yang menetapkan sekurang-kurangnya 20 persen mahasiswa baru yang diterima harus merupakan mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi," kata Akhmaloka, dikantor Kemendiknas, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Dia melanjutkan, Bidikmisi telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah dan peraturan menteri pendidikan nasional (permendiknas). Dalam peraturan tersebut dijelaskan, setiap perguruan tinggi berhak untuk mengajukan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi.
"Untuk Bidikmisi telah diatur dalam peraturan pemerintah nomor 66 tahun 2010 dan permendiknas nomor 34 tahun 2010. Kewajiban kita harus memberikan beasiswa kepada mahasisa berprestasi," ujarnya.
Untuk diketahui, dari pendaftar program Bidikmisi sebanyak 55.975 mahasiswa baru, pemerintah hanya menerima sebanyak 13.470 yang tersebar diberbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Sementara itu, Dirjen Dikti merilis hasil seleksi 10 perguruan tinggi negeri penerima bidikmisi terbanyak. Kesepuluh perguruan tinggi itu antara lain, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Trunojoyo, Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Andalas dan Universita Negeri Yogyakarta.
Demikian dikatakan Ketua Panitia SBMPTN Akhmaloka saat mengumumkan hasil SBMPTN di kantor Kemendikbud. Menurutnya, program SBMPTN secara langsung terintegrasi dengan program Bidikmisi. Program Bidikmisi dikhususkan bagi mahasiswa baru yang secara ekonomi kurang mampu untuk membiayai kuliahnya.
"SBMPTN 2013 terintegrasi dengan program Bidikmisi yang menetapkan sekurang-kurangnya 20 persen mahasiswa baru yang diterima harus merupakan mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi," kata Akhmaloka, dikantor Kemendiknas, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Dia melanjutkan, Bidikmisi telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah dan peraturan menteri pendidikan nasional (permendiknas). Dalam peraturan tersebut dijelaskan, setiap perguruan tinggi berhak untuk mengajukan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi.
"Untuk Bidikmisi telah diatur dalam peraturan pemerintah nomor 66 tahun 2010 dan permendiknas nomor 34 tahun 2010. Kewajiban kita harus memberikan beasiswa kepada mahasisa berprestasi," ujarnya.
Untuk diketahui, dari pendaftar program Bidikmisi sebanyak 55.975 mahasiswa baru, pemerintah hanya menerima sebanyak 13.470 yang tersebar diberbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Sementara itu, Dirjen Dikti merilis hasil seleksi 10 perguruan tinggi negeri penerima bidikmisi terbanyak. Kesepuluh perguruan tinggi itu antara lain, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Trunojoyo, Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Andalas dan Universita Negeri Yogyakarta.
(lal)