Gubernur Papua Barat akui ada ancaman warga ingin merdeka
Gubernur Papua Barat akui ada ancaman warga ingin merdeka
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Provinsi Papua Barat Abraham Octavianus Atururi mengakui adanya ancaman berbentuk keinginan sebagian warga Papua untuk merdeka.
Dia menganalogikan dengan dua orang Papua yang pasti memiliki keinginan berbeda.
"Saya mengistilahkan kalau kita bertemu dua orang Papua, kalau ditanya pilih mana, pasti yang satu pilih NKRI tetapi yang satu lagi memilih merdeka. Jadi ancaman seperti itu memang benar-benar ada, dan harus jadi perhatian pemerintah," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Namun dia berharap jangan sampai Papua dan Papua Barat terpisah dari NKRI seperti layaknya Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste.
"Indonesia tidak boleh kehilangan Papua dan Papua Barat Jangan sampai Papua itu lepas seperti Timor Leste," ujarnya.
Abraham menyebut pemerintah harus membangun Papua dan Papua Barat mulai dari sektor transportasi dan komunikasi.
"Infrastruktur komunikasi dan transportasi ini harus dibangun dengan baik karena hampir 80 persen persoalan Papua berasal dari situ. Saya ingin mengingatkan pemerintah di situ," tandas Abraham.
Dia menganalogikan dengan dua orang Papua yang pasti memiliki keinginan berbeda.
"Saya mengistilahkan kalau kita bertemu dua orang Papua, kalau ditanya pilih mana, pasti yang satu pilih NKRI tetapi yang satu lagi memilih merdeka. Jadi ancaman seperti itu memang benar-benar ada, dan harus jadi perhatian pemerintah," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Namun dia berharap jangan sampai Papua dan Papua Barat terpisah dari NKRI seperti layaknya Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste.
"Indonesia tidak boleh kehilangan Papua dan Papua Barat Jangan sampai Papua itu lepas seperti Timor Leste," ujarnya.
Abraham menyebut pemerintah harus membangun Papua dan Papua Barat mulai dari sektor transportasi dan komunikasi.
"Infrastruktur komunikasi dan transportasi ini harus dibangun dengan baik karena hampir 80 persen persoalan Papua berasal dari situ. Saya ingin mengingatkan pemerintah di situ," tandas Abraham.
(lns)
Explore More