Ical bakal kesulitan mencari cawapres
A
A
A
Sindonews.com - Calon Presiden (Capres) Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie akan kesulitan mencari calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampinginya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Semua tokoh mungkin saja untuk menjadi cawapresnya Ical, tapi kan pasti akan berpikir-pikir," ujar Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Iberamsjah kepada Sindonews, Jumat (5/7/2013).
Menurut Iberamsjah banyak tokoh bersedia menjadi cawapres, namun akan banyak pertimbangan ketika yang meminangnya sebagai cawapres adalah Ketua Umum Golkar yang akrab disapa Ical itu. "Karena Golkar juga enggak kalah bermasalahnya, terlebih persoalan pribadi Ical sendiri," kata dia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang disebut Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Nurul Arifin pantas untuk mendampingi Ical, kemungkinan akan mempertimbangkan tawaran tersebut. Latar belakang Mahfud yang tidak tergabung dalam partai politik, akan semakin besar kemungkinan untuk menerima tawaran Golkar.
Namun menurut Iberamsjah, latar belakang Ical tetap akan menjadi petimbangan serius bagi para calon pendampingnya. Termasuk Partai Demokrat, jika perolehan suaranya turun pada Pemilu Legislatif 2014, tentu akan berpikir ulang untuk berkoalisi dengan Golkar dengan mengusung cawapres pendamping Ical.
"Demokrat belum tentu mau mendampingi Golkar, karena selama ini Golkar merasa partai besar, hasil survei pun sulit dibuktikan. Semua sejauh ini masih dalam prediksi," kata dia.
"Semua tokoh mungkin saja untuk menjadi cawapresnya Ical, tapi kan pasti akan berpikir-pikir," ujar Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Iberamsjah kepada Sindonews, Jumat (5/7/2013).
Menurut Iberamsjah banyak tokoh bersedia menjadi cawapres, namun akan banyak pertimbangan ketika yang meminangnya sebagai cawapres adalah Ketua Umum Golkar yang akrab disapa Ical itu. "Karena Golkar juga enggak kalah bermasalahnya, terlebih persoalan pribadi Ical sendiri," kata dia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang disebut Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Nurul Arifin pantas untuk mendampingi Ical, kemungkinan akan mempertimbangkan tawaran tersebut. Latar belakang Mahfud yang tidak tergabung dalam partai politik, akan semakin besar kemungkinan untuk menerima tawaran Golkar.
Namun menurut Iberamsjah, latar belakang Ical tetap akan menjadi petimbangan serius bagi para calon pendampingnya. Termasuk Partai Demokrat, jika perolehan suaranya turun pada Pemilu Legislatif 2014, tentu akan berpikir ulang untuk berkoalisi dengan Golkar dengan mengusung cawapres pendamping Ical.
"Demokrat belum tentu mau mendampingi Golkar, karena selama ini Golkar merasa partai besar, hasil survei pun sulit dibuktikan. Semua sejauh ini masih dalam prediksi," kata dia.
(lal)