Marzuki: Tunggu aturan dulu, jangan kritik konvensi Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie mengkritisi komentar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengenai konvensi penjaringan calon presiden (capres) yang akan dilakukan Partai Demokrat.
Dalam sebuah kesempatan, Mahfud meragukan konvensi yang akan dilakukan Partai Demokrat bisa berjalan sesuai dengan demokrasi.
"Sabarlah menunggu, jangan dikritik dulu. Nanti kalau sudah keluar aturan, tidak sesuai, baru dikritik," kata Marzuki di ruang kerjanya Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Marzuki mengakui mengenal baik Mahfud. Dia meminta pria asal Jawa Timur itu menunggu persyaratan terlebih dahulu dari Demokrat sebelum berkomentar mengenai konvensi.
"Saya sebagai sahabat kenalan lama Pak Mahfud, tunggu sajalah nanti. Kalau akal-akalan Demokrat kan terlihat. Apa betul? Nanti kelihatan kok," pintanya.
Seperti diberitakan Sindonews, Mahfud MD menilai konvensi yang akan dilakukan Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden (capres) 2014, hanya sebatas formalitas dan terkesan masuk angin.
Hal itu dikatakan Mahfud usai memberi materi dalam diskusi publik yang diselenggarakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Ballroom Arya Duta, Jakarta Pusat. Menurutnya, formalitas konvensi tersebut karena Partai Demokrat sudah memiliki capres pilihan.
"Nah, cuma masalahnya Partai Demokrat bisa pertahankan ide konvensi itu enggak? Yang dahulu bisa buka keran demokrasi atau kemudian masuk angin. Misalnya ada calon tertentu yang mau dijadikan. Jangan-jangan konvensi hanya soal formalisasi," kata Mahfud, di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).
Mahfud menambahkan, dirinya menganggap partai yang dibina dan diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, masih memiliki kader di internalnya yang memiliki loyalitas tinggi untuk diusung menjadi Capres 2014.
"Demokrat hanya buka pintu bagi orang tertentu saja yang diinginkan. Atau soal internal partai, ada loyalitas kader dan non kader," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah nama digadang-gadang masuk dalam radar Partai Demokrat yang akan di usung menjadi Presiden 2014. Nama-nama itu di antaranya, Gita Wirjawan, Ani Yudhoyono, Dahlan Iskan, Mahfud MD, bahkan terakhir nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak luput dari pantauan partai berlambang bintang tersebut.
Namun demikian, beberapa waktu lalu, Mahfud MD masih mempertimbangkan Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Dalam sebuah kesempatan, Mahfud meragukan konvensi yang akan dilakukan Partai Demokrat bisa berjalan sesuai dengan demokrasi.
"Sabarlah menunggu, jangan dikritik dulu. Nanti kalau sudah keluar aturan, tidak sesuai, baru dikritik," kata Marzuki di ruang kerjanya Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Marzuki mengakui mengenal baik Mahfud. Dia meminta pria asal Jawa Timur itu menunggu persyaratan terlebih dahulu dari Demokrat sebelum berkomentar mengenai konvensi.
"Saya sebagai sahabat kenalan lama Pak Mahfud, tunggu sajalah nanti. Kalau akal-akalan Demokrat kan terlihat. Apa betul? Nanti kelihatan kok," pintanya.
Seperti diberitakan Sindonews, Mahfud MD menilai konvensi yang akan dilakukan Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden (capres) 2014, hanya sebatas formalitas dan terkesan masuk angin.
Hal itu dikatakan Mahfud usai memberi materi dalam diskusi publik yang diselenggarakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Ballroom Arya Duta, Jakarta Pusat. Menurutnya, formalitas konvensi tersebut karena Partai Demokrat sudah memiliki capres pilihan.
"Nah, cuma masalahnya Partai Demokrat bisa pertahankan ide konvensi itu enggak? Yang dahulu bisa buka keran demokrasi atau kemudian masuk angin. Misalnya ada calon tertentu yang mau dijadikan. Jangan-jangan konvensi hanya soal formalisasi," kata Mahfud, di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).
Mahfud menambahkan, dirinya menganggap partai yang dibina dan diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, masih memiliki kader di internalnya yang memiliki loyalitas tinggi untuk diusung menjadi Capres 2014.
"Demokrat hanya buka pintu bagi orang tertentu saja yang diinginkan. Atau soal internal partai, ada loyalitas kader dan non kader," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah nama digadang-gadang masuk dalam radar Partai Demokrat yang akan di usung menjadi Presiden 2014. Nama-nama itu di antaranya, Gita Wirjawan, Ani Yudhoyono, Dahlan Iskan, Mahfud MD, bahkan terakhir nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak luput dari pantauan partai berlambang bintang tersebut.
Namun demikian, beberapa waktu lalu, Mahfud MD masih mempertimbangkan Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
(hyk)