Achsanul: Saya masih meragukan ketulusan IRC
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Achsanul Qosasih meragukan ketulusan Indonesia Research Centre (IRC) dalam merilis hasil survei mereka, termasuk soal menurunnya popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya tidak meragukan IRC, tapi saya masih meragukan ketulusan IRC," kata Achsanul saat dihubungi Sindonews, Kamis (27/6/2013) malam.
Ia pun mengakui jika saat ini banyak lembaga survei yang merilis hasil temuan mereka terhadap partai politik, tokoh nasional maupun kinerja kepala negara.
"Itu pun kadang-kadang lembaganya enggak jelas, siapa pemiliknya, kapan berdirinya, apa tujuannya. Apalagi lembaga survei ini sekarang menjamur, dan sudah bersifat komersil. Kemudian dianggap benar dan mewakili mayoritas rakyat," tegasnya.
Sebelumnya, kebijakan pemerintah dinilai kurang pro rakyat, mengakibatkan popularitas Presiden SBY menurun drastis. Penurunan ini tentunya mendongkrak popularitas partai-partai oposisi.
"Ketika pemerintah dianggap tidak memuaskan, di situlah partai oposisi bisa mengerek popularitas dari masyarakat. Karena kinerja pemerintah saat ini banyak mengecewakan publik," kata Direktur IRC Agus Sudibyo, setelah acara Peluncuran dan Diskusi hasil survei nasional Indonesia Research Centre (IRC), tentang elektabilitas partai politik dan kandidat presiden di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2013).
Agus mengatakan, dalam hasil surveinya sekitar 14,7 persen masyarakat cenderung lebih berminat untuk masuk, atau menjadi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini. Meskipun dalam setiap pemilu PDIP mengalami penurunan, namun penurunan itu tidak langsung turun secara signifikan.
"Saya tidak meragukan IRC, tapi saya masih meragukan ketulusan IRC," kata Achsanul saat dihubungi Sindonews, Kamis (27/6/2013) malam.
Ia pun mengakui jika saat ini banyak lembaga survei yang merilis hasil temuan mereka terhadap partai politik, tokoh nasional maupun kinerja kepala negara.
"Itu pun kadang-kadang lembaganya enggak jelas, siapa pemiliknya, kapan berdirinya, apa tujuannya. Apalagi lembaga survei ini sekarang menjamur, dan sudah bersifat komersil. Kemudian dianggap benar dan mewakili mayoritas rakyat," tegasnya.
Sebelumnya, kebijakan pemerintah dinilai kurang pro rakyat, mengakibatkan popularitas Presiden SBY menurun drastis. Penurunan ini tentunya mendongkrak popularitas partai-partai oposisi.
"Ketika pemerintah dianggap tidak memuaskan, di situlah partai oposisi bisa mengerek popularitas dari masyarakat. Karena kinerja pemerintah saat ini banyak mengecewakan publik," kata Direktur IRC Agus Sudibyo, setelah acara Peluncuran dan Diskusi hasil survei nasional Indonesia Research Centre (IRC), tentang elektabilitas partai politik dan kandidat presiden di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2013).
Agus mengatakan, dalam hasil surveinya sekitar 14,7 persen masyarakat cenderung lebih berminat untuk masuk, atau menjadi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini. Meskipun dalam setiap pemilu PDIP mengalami penurunan, namun penurunan itu tidak langsung turun secara signifikan.
(stb)