RUU Keantariksaan dapat dukungan PKS
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejaktera (PKS) mendukung Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sebagai lembaga penyelenggara keantariksaan definitif.
Dukungan itu disampaikan dalam pandangan mini Fraksi PKS saat rapat kerja Komisi VII di Gedung DPR RI dalam rilis yang diterima Sindonews, Kamis (27/6/2013).
Anggota Komisi VII DPR RI Yan Herizal yang membacakan pandangan tersebut mengatakan, melalui Rancangan Undang-undang Keantariksaan yang saat ini masih dalam masa pembahasan, PKS mendorong penguatan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dalam bidang keantariksaan.
“Bangsa ini memerlukan sarana yang menguatkan SDM profesional dalam bidang keantariksaan, dan UU Keantariksaan ini bisa menjadi sarana yang tepat untuk menguatkan SDM profesional itu,” katanya.
Yan Herizal mengaku, Indonesia bisa menjadi pionir kemajuan teknologi keantariksaan seperti keberadaan satelit Palapa pada periode Orde Baru dulu.
“Kita patut berharap lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional tersebut, mampu mengejar ketertinggalan yang sedang dialami bangsa Indonesia di tengah kemajuan teknologi keantariksaan di berbagai negara,” pungkasnya.
Dukungan itu disampaikan dalam pandangan mini Fraksi PKS saat rapat kerja Komisi VII di Gedung DPR RI dalam rilis yang diterima Sindonews, Kamis (27/6/2013).
Anggota Komisi VII DPR RI Yan Herizal yang membacakan pandangan tersebut mengatakan, melalui Rancangan Undang-undang Keantariksaan yang saat ini masih dalam masa pembahasan, PKS mendorong penguatan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dalam bidang keantariksaan.
“Bangsa ini memerlukan sarana yang menguatkan SDM profesional dalam bidang keantariksaan, dan UU Keantariksaan ini bisa menjadi sarana yang tepat untuk menguatkan SDM profesional itu,” katanya.
Yan Herizal mengaku, Indonesia bisa menjadi pionir kemajuan teknologi keantariksaan seperti keberadaan satelit Palapa pada periode Orde Baru dulu.
“Kita patut berharap lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional tersebut, mampu mengejar ketertinggalan yang sedang dialami bangsa Indonesia di tengah kemajuan teknologi keantariksaan di berbagai negara,” pungkasnya.
(stb)