SBY diminta jangan biarkan koalisi saling cakar
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Skretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi diminta jangan berdiam diri terhadap persoalan di internal koalisi.
Pasalnya, jika didiamkan terlalu lama dapat berakibat keretakan di internal partai koalisi. "Sebaiknya kan Pak SBY yang mengambil inisiatif untuk menuntaskan perkara koalisi ini. Jangan biarkan kita saling cakar dengan perbedaan pendapat," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKS, Fahri Hamzah di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Menurutnya, persoalan PKS tidak sejalan dengan koalisi menyangkut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi kewenangan SBY dalam menentukan sikap. Apakah akan mengeluarkan PKS dari koalisi atau tidak. "Karena itu Pak SBY harus ambil keputusan, harusnya bagaimana," tukasnya.
Belakangan ini desakan dari angoota partai koalisi semakin kuat untuk mengeluarkan PKS karena sikapnya yang sering berseberangan dengan koalisi. Namun, hingga kini SBY selaku pimpinan koalisi belum menentukan sikap.
Pasalnya, jika didiamkan terlalu lama dapat berakibat keretakan di internal partai koalisi. "Sebaiknya kan Pak SBY yang mengambil inisiatif untuk menuntaskan perkara koalisi ini. Jangan biarkan kita saling cakar dengan perbedaan pendapat," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKS, Fahri Hamzah di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Menurutnya, persoalan PKS tidak sejalan dengan koalisi menyangkut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi kewenangan SBY dalam menentukan sikap. Apakah akan mengeluarkan PKS dari koalisi atau tidak. "Karena itu Pak SBY harus ambil keputusan, harusnya bagaimana," tukasnya.
Belakangan ini desakan dari angoota partai koalisi semakin kuat untuk mengeluarkan PKS karena sikapnya yang sering berseberangan dengan koalisi. Namun, hingga kini SBY selaku pimpinan koalisi belum menentukan sikap.
(kur)