Agus: Posisi Panglima TNI jatah AU & AD
A
A
A
Sindonews.com - Calon pengganti Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dipastikan bukan dari unsur Angkatan Laut (AL). Sesuai ketentuan azas rotasi, peluang calon panglima baru menjadi milik Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Udara (AU).
"Sesuai perundangan panglima berlaku rotasi. Kalau sekarang Angkatan Laut, tentu pengganti saya bukan dari Angkatan Laut," ujar Panglima TNI Agus Suhartono disela acara bakti sosial dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) di lingkungan pasar Legi Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Senin (17/6/2013).
Jabatan Panglima TNI Agus Suhartono akan berakhir pada Agustus 2013 mendatang. Pria kelahiran Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar tersebut telah memasuki masa purnawirawan (pensiun).
Menurut Agus, syarat dasar jabatan Panglima TNI adalah pernah menjabat atau sedang menjabat sebagai Kepala Staf di kesatuan militer. Mengacu aturan baku tersebut, peluang calon panglima TNI ada Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Ida Bagus Putu dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Moeldoko.
Namun, sesuai azas senioritas jabatan, kurun waktu jabatan Marsekal Putu lebih "senior", yakni sejak 17 Desember 2012, dibanding Jenderal Moeldoko yang belum lama (20 Mei 2013). Berdasarkan hal itu peluang AU dimungkinkan lebih besar dibanding AD.
"Namun semua tergantung Pak Presiden," terang Agus Suhartono. Agus berharap, penggantinya mampu melanjutkan program pembangunan kekuatan TNI yang saat ini sudah berjalan.
Terutama mengenai alat utama sistem pertahanan (alutsista), kata Agus, Panglima TNI baru harus mampu memenuhi target peremajaan 38 persen pada akhir tahun 2014.
"Pada tahun 2012 target yang berhasil dicapai 28 persen. Jika konsistensi tidak terjaga, dikhawatirkan target pembangunan kekuatan TNI tidak tercapai," jelasnya.
Terkait aktivitas setelah pensiun sebagai pejabat tinggi militer, Agus menampik dirinya akan masuk ke dalam kancah politik seperti yang sudah dilakukan para purnawirawan seniornya.
"Belum. Belum berfikir kesana (partai politik). Dan acara bakti sosial ini tidak ada kaitanya dengan pensiun," pungkasnya sembari tertawa.
Selain Pangdam V Brawijaya, Dandim Blitar dan Danyonif 511 Blitar, acara sosial dengan memberi bantuan paket sembako dan obat kepada masyarakat kurang mampu itu juga dihadiri Walikota Blitar M Samanhudi Anwar dan para pejabat birokrasi. Kemudian nampak hadir juga Wakil Bupati Rijanto, Kajari Blitar dan Kapolresta Blitar.
"Sesuai perundangan panglima berlaku rotasi. Kalau sekarang Angkatan Laut, tentu pengganti saya bukan dari Angkatan Laut," ujar Panglima TNI Agus Suhartono disela acara bakti sosial dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) di lingkungan pasar Legi Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Senin (17/6/2013).
Jabatan Panglima TNI Agus Suhartono akan berakhir pada Agustus 2013 mendatang. Pria kelahiran Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar tersebut telah memasuki masa purnawirawan (pensiun).
Menurut Agus, syarat dasar jabatan Panglima TNI adalah pernah menjabat atau sedang menjabat sebagai Kepala Staf di kesatuan militer. Mengacu aturan baku tersebut, peluang calon panglima TNI ada Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Ida Bagus Putu dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Moeldoko.
Namun, sesuai azas senioritas jabatan, kurun waktu jabatan Marsekal Putu lebih "senior", yakni sejak 17 Desember 2012, dibanding Jenderal Moeldoko yang belum lama (20 Mei 2013). Berdasarkan hal itu peluang AU dimungkinkan lebih besar dibanding AD.
"Namun semua tergantung Pak Presiden," terang Agus Suhartono. Agus berharap, penggantinya mampu melanjutkan program pembangunan kekuatan TNI yang saat ini sudah berjalan.
Terutama mengenai alat utama sistem pertahanan (alutsista), kata Agus, Panglima TNI baru harus mampu memenuhi target peremajaan 38 persen pada akhir tahun 2014.
"Pada tahun 2012 target yang berhasil dicapai 28 persen. Jika konsistensi tidak terjaga, dikhawatirkan target pembangunan kekuatan TNI tidak tercapai," jelasnya.
Terkait aktivitas setelah pensiun sebagai pejabat tinggi militer, Agus menampik dirinya akan masuk ke dalam kancah politik seperti yang sudah dilakukan para purnawirawan seniornya.
"Belum. Belum berfikir kesana (partai politik). Dan acara bakti sosial ini tidak ada kaitanya dengan pensiun," pungkasnya sembari tertawa.
Selain Pangdam V Brawijaya, Dandim Blitar dan Danyonif 511 Blitar, acara sosial dengan memberi bantuan paket sembako dan obat kepada masyarakat kurang mampu itu juga dihadiri Walikota Blitar M Samanhudi Anwar dan para pejabat birokrasi. Kemudian nampak hadir juga Wakil Bupati Rijanto, Kajari Blitar dan Kapolresta Blitar.
(kri)