Demokrat inginkan figur capres alternatif seperti Obama
A
A
A
Sindonews.com - Konvensi Partai Demokrat bakal digelar dalam waktu dekat. Hal itu dimaksudkan sebagai langkah strategi politik partai berlambang mercy tersebut sebelum menghadapi Pemilu 2014. Tujuannya, menjaring Calon Presiden (Capres) alternatif dari partai tersebut.
Sejumlah nama santer diberitakan bakal ikut konvensi tersebut. Namun yang pasti, konvensi tersebut diharapkan dapat melahirkan figur Capres baru yang disukai masyarakat.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, Konvensi Demokrat nantinya diharapkan dapat melahirkan Capres sekelas Barack Obama yang disukai dan dicintai masyarakatnya.
“Kami berharap dalam Pemilu nanti akan lahir orang atau tokoh baru seperti Obama di Indonesia,” kata Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin dalam sebuah diskusi media yang diprakarsai Forum Wartawan Pemilu (Forwalu), di Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Menurut Didi, pada konvensi nantinya, setiap calon sama sekali tidak dipungut biaya sepeserpun. Kendati demikian, ada sejumlah prasyarat yang wajib dipenuhi. Yakni, memiliki rekam jejak yang baik, memiliki karya nyata di mata publik, memiliki kepemimpinan yang baik di berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi.
Selain itu, sang calon juga harus memiliki komitmen pada upaya pemberantasan korupsi, pemerataan kesejahteraan rakyat, serta kemajuan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
"Mengenai mekanisme pendaftaran, nama-nama yang sudah masuk selanjutnya akan digodok oleh tim yang disebut komite. Komite ini melibatkan tokoh-tokoh independen dari luar partai, sehingga transparan dan terjaga independensinya," papar Didi.
Jika hal itu sudah terpenuhi dan sudah dijaring siapa saja yang bakal maju pada tahap konvensi, maka setiap calon yang ditetapkan akan berkampanye ke seluruh pelosok Tanah Air.
Meski demikian, Didi menolak jika konvensi tersebut dikatakan strategi Partai Demokrat untuk memulihkan citra partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono setelah dihantam berbagai kasus korupsi yang menyeret para kader terbaiknya.
"Tidak mungkinlah. Proses konvensi ini akan dilakukan secara transparan, kami juga sudah diawasi oleh pers. Konvensi ini akan menjadi pertaruhan bagi kami, jadi kami juga tidak mungkin berani akal-akalan,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Dekan FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Bahtiar Effendi mengatakan, konvensi yang digelar Partai Demokrat agar diatur dengan baik dan transparan sehingga capres alternatif yang maju dalam konvensi ini punya peluang yang sama untuk dipilih.
“Bagi saya, konvensi Partai Demokrat itu memberi kesempatan, jalan bagi alternatif-alternatif calon yang lain tadi, atau calon yang belum punya kendaraan politik untuk ikut memperebutkan kendaraan itu. Ini harus kita kawal bersama-sama,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sederet nama tokoh yang disebut bakal ikut serta dalam konvensi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Sejumlah nama tersebut yakni Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Djoko Santoso.
Sejumlah nama santer diberitakan bakal ikut konvensi tersebut. Namun yang pasti, konvensi tersebut diharapkan dapat melahirkan figur Capres baru yang disukai masyarakat.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, Konvensi Demokrat nantinya diharapkan dapat melahirkan Capres sekelas Barack Obama yang disukai dan dicintai masyarakatnya.
“Kami berharap dalam Pemilu nanti akan lahir orang atau tokoh baru seperti Obama di Indonesia,” kata Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin dalam sebuah diskusi media yang diprakarsai Forum Wartawan Pemilu (Forwalu), di Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Menurut Didi, pada konvensi nantinya, setiap calon sama sekali tidak dipungut biaya sepeserpun. Kendati demikian, ada sejumlah prasyarat yang wajib dipenuhi. Yakni, memiliki rekam jejak yang baik, memiliki karya nyata di mata publik, memiliki kepemimpinan yang baik di berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi.
Selain itu, sang calon juga harus memiliki komitmen pada upaya pemberantasan korupsi, pemerataan kesejahteraan rakyat, serta kemajuan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
"Mengenai mekanisme pendaftaran, nama-nama yang sudah masuk selanjutnya akan digodok oleh tim yang disebut komite. Komite ini melibatkan tokoh-tokoh independen dari luar partai, sehingga transparan dan terjaga independensinya," papar Didi.
Jika hal itu sudah terpenuhi dan sudah dijaring siapa saja yang bakal maju pada tahap konvensi, maka setiap calon yang ditetapkan akan berkampanye ke seluruh pelosok Tanah Air.
Meski demikian, Didi menolak jika konvensi tersebut dikatakan strategi Partai Demokrat untuk memulihkan citra partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono setelah dihantam berbagai kasus korupsi yang menyeret para kader terbaiknya.
"Tidak mungkinlah. Proses konvensi ini akan dilakukan secara transparan, kami juga sudah diawasi oleh pers. Konvensi ini akan menjadi pertaruhan bagi kami, jadi kami juga tidak mungkin berani akal-akalan,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Dekan FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Bahtiar Effendi mengatakan, konvensi yang digelar Partai Demokrat agar diatur dengan baik dan transparan sehingga capres alternatif yang maju dalam konvensi ini punya peluang yang sama untuk dipilih.
“Bagi saya, konvensi Partai Demokrat itu memberi kesempatan, jalan bagi alternatif-alternatif calon yang lain tadi, atau calon yang belum punya kendaraan politik untuk ikut memperebutkan kendaraan itu. Ini harus kita kawal bersama-sama,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sederet nama tokoh yang disebut bakal ikut serta dalam konvensi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Sejumlah nama tersebut yakni Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Djoko Santoso.
(rsa)