Pengurangan kuota haji timbulkan trauma
A
A
A
Sindonews.com - Adanya pengurangan kuota haji dari pemerintah Arab Aaudi membuat para calon jemaah haji yang pernah gagal berangkat, di kabupaten Jombang, Jawa Timur, trauma.
Mereka berharap pemerintah Indonesia melakukan upaya maksimal agar calon jemaah yang sudah terdaftar berangkat tahun ini bisa tetap berangkat haji.
Rasa trauma karena pernah gagal berangkat haji sebagaimana dialami Ahmat Zaenal (39) dan istrinya Lilik Hermawati (38), warga desa Kedungboto, kecamatan Jogoroto, kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Zaenal mengaku setelah antre sejak tahun 2008, sebenarnya ia sudah terdaftar untuk berangkat haji bersama istrinya tahun 2012 lalu.
Namun karena kesalahan Kementerian Agama (Kemenag) dan bank, pria yang memiliki usaha foto copy di depan rumahnya ini, akhirnya gagal berangkat haji karena tidak mendapat pemberitahuan tentang akhir masa pelunasan.
"Tahun ini saya sebenarnya sudah merasa sangat senang karena pelayanan Kemenag dan bank sudah berubah lebih baik, dan saya juga sudah melakukan pelunasan sehingga mendapat kepastian akan segera berangkat haji tahun ini," tutur Zarnal, di Jombang, Jawa Timur, Jumat (14/6/2013).
Namun kebahagiaan zaenal ternyata berubah menjadi kecemasan karena secara tiba-tiba ada berita kuota haji dikurangi oleh pemerintah Arab Saudi. Zaenal dan istrinya tak ingin tahun ini tertunda lagi berangkat haji.
Zaenal berharap pemerintah melakukan upaya maksimal agar calon jemaah yang sudah terdaftar berangkat haji tahun 2013, seperti dirinya benar-benar bisa berangkat pada musim haji mendatang.
Mereka berharap pemerintah Indonesia melakukan upaya maksimal agar calon jemaah yang sudah terdaftar berangkat tahun ini bisa tetap berangkat haji.
Rasa trauma karena pernah gagal berangkat haji sebagaimana dialami Ahmat Zaenal (39) dan istrinya Lilik Hermawati (38), warga desa Kedungboto, kecamatan Jogoroto, kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Zaenal mengaku setelah antre sejak tahun 2008, sebenarnya ia sudah terdaftar untuk berangkat haji bersama istrinya tahun 2012 lalu.
Namun karena kesalahan Kementerian Agama (Kemenag) dan bank, pria yang memiliki usaha foto copy di depan rumahnya ini, akhirnya gagal berangkat haji karena tidak mendapat pemberitahuan tentang akhir masa pelunasan.
"Tahun ini saya sebenarnya sudah merasa sangat senang karena pelayanan Kemenag dan bank sudah berubah lebih baik, dan saya juga sudah melakukan pelunasan sehingga mendapat kepastian akan segera berangkat haji tahun ini," tutur Zarnal, di Jombang, Jawa Timur, Jumat (14/6/2013).
Namun kebahagiaan zaenal ternyata berubah menjadi kecemasan karena secara tiba-tiba ada berita kuota haji dikurangi oleh pemerintah Arab Saudi. Zaenal dan istrinya tak ingin tahun ini tertunda lagi berangkat haji.
Zaenal berharap pemerintah melakukan upaya maksimal agar calon jemaah yang sudah terdaftar berangkat haji tahun 2013, seperti dirinya benar-benar bisa berangkat pada musim haji mendatang.
(lal)