Fasli Jalal dilantik jadi Kepala BKKBN
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi melantik Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang baru. Jabatan itu dipercayakan kepada Profesor Fasli Jalal.
Dengan ditunjukannya mantan Wamendiknas itu, Nafsiah berharap agar program KB dapat lebih ditingkatkan guna mencapai MDGs 2015 khususnya menekan angka kematian ibu dan bayi. Diharapkan juga tugas dan fungsi organisasi BKKBN tidak hanya pada aspek keluarga berencana tetapi juga mencakup aspek kependudukan.
"Sarana dan prasarana juga menjadi masalah saat ini, tentunya bukan hanya alat kontrasepsi jangka pendek, tetapi kontrasepsi jangkan penjang diseluruh daerah," ujarnya di auditorium BKKBN, Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Pada hasil sensus penduduk tahun 2010 ditemukan penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa. Angka ini melebihi 3,4 juta dari perkiraan awal pertumbuhan jumlah penduduk 1,49 persen per tahun. Padahal, target awalnya adalah menurunkan laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,27 persen per tahun.
Selain itu, angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) ynbg ditargetkan sebesar 2,1 anak per wanita baru mencapai 2,6 anak per wanita. Sedangkan fertilisasi remaja yang ditargetkan sebesar 30 per 1.000 wanita berumur 15-19 tahun pada tahun 2014 masih sebesar 48 per 1.000 wanita.
"Kita harapkan dengan kepala BKKBN dapar memperkuat sistem terutama program jajaran kesehatan didaerah dan pelayanan dasar," ujar dia.
Dengan ditunjukannya mantan Wamendiknas itu, Nafsiah berharap agar program KB dapat lebih ditingkatkan guna mencapai MDGs 2015 khususnya menekan angka kematian ibu dan bayi. Diharapkan juga tugas dan fungsi organisasi BKKBN tidak hanya pada aspek keluarga berencana tetapi juga mencakup aspek kependudukan.
"Sarana dan prasarana juga menjadi masalah saat ini, tentunya bukan hanya alat kontrasepsi jangka pendek, tetapi kontrasepsi jangkan penjang diseluruh daerah," ujarnya di auditorium BKKBN, Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Pada hasil sensus penduduk tahun 2010 ditemukan penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa. Angka ini melebihi 3,4 juta dari perkiraan awal pertumbuhan jumlah penduduk 1,49 persen per tahun. Padahal, target awalnya adalah menurunkan laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,27 persen per tahun.
Selain itu, angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) ynbg ditargetkan sebesar 2,1 anak per wanita baru mencapai 2,6 anak per wanita. Sedangkan fertilisasi remaja yang ditargetkan sebesar 30 per 1.000 wanita berumur 15-19 tahun pada tahun 2014 masih sebesar 48 per 1.000 wanita.
"Kita harapkan dengan kepala BKKBN dapar memperkuat sistem terutama program jajaran kesehatan didaerah dan pelayanan dasar," ujar dia.
(kri)