Hindari perjokian, Unhas siapkan anticrime device

Kamis, 13 Juni 2013 - 20:46 WIB
Hindari perjokian, Unhas siapkan anticrime device
Hindari perjokian, Unhas siapkan anticrime device
A A A
Sindonews.com - Untuk menghindari praktik perjokian dalam pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang akan digelar pada 18-19 Juni mendatang, Universitas Hasanuddin (Unhas) menggunakan sistem Anticrime Device (ACD).

Sistem ini akan mampu mendeteksi praktik kecurangan peserta yang menggunakan pola jawaban sama dengan peserta lain. Sehingga, kalaupun peserta menggunakan ponsel untuk menerima jawaban dari pihak luar dan luput dari pengawasan, maka akan gampang terdeteksi.

“Mereka akan langsung di garis merah, jadi jangan berani lakukan kecurangan. Tahun lalu ada beberapa yang kena garis merah seperti ini dan langsung dinyatakan tidak lulus,” jelas Wakil Rektor I Unhas Prof Dr Dadang Ahmad Suriamiharja, Kamis (13/6/2013).

Tahun ini, kata Dadang, jumlah peserta yang terdaftar di kepanitiaan SBMPTN Unhas sebanyak 23.740 peserta. Jumlah ini akan memperebutkan 30 persen dari total kuota penerimaan maba untuk tahun ajaran 2013/2014. Sehingga jika kuota Unhas sebanyak 5.000 kursi, maka SBMPTN akan menempati sekira 1.500 kursi.

Dadang mengingatkan, selain alat tulis menulis, maka hal penting yang perlu menjadi perhatian peserta ujian adalah membawa kartu pendaftaran, identitas KTP, SIM, kartu pelajar, ijazah asli atau fotocopy ijazah yang disahkan.

“Jika salah satu dari persyaratan antara kartu atau ijazah tidak dibawa maka peserta tidak dibolehkan masuk ujian,” ungkapnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7571 seconds (0.1#10.140)