SBY kirim surat protes ke Raja Saudi
A
A
A
Sindonews.com - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Anggito Abimanyu mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengirimkan surat kepada Raja Arab untuk menghentikan kebijakan pemangkasan kuota haji sebesar 20 persen. Namun, hal itu tidak ditanggapi oleh Raja Arab.
"Presiden juga sudah mengirimkan surat kepada Kerajaan Arab, untuk menghentikan kebijakan tersebut. Namun tidak ditanggapi," kata dia dalam acara Sindo Weekly Dialog dengan tema 'Umroh dan haji yang aman, nyaman dan sehat, bisakah?' Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2013).
Ia mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih terus mencoba melobi Kerajaan Arab Saudi dengan cara mengirimkan kembali surat dari Presiden SBY langsung ke Raja Arab.
"Ini adalah kebijakan dari pemerintah Saudi Arabia yang memiliki birokrasi unik cenderung aneh, sehingga setiap memiliki kebijakan kami tidak pernah disosialisasikan. Malah koran-koran Arab yang memuat terlebih dahulu. Kami pun baru tahu soal pemangkasan itu dari koran Arab," kata Anggito.
Anggito mengaku, akan terus memperjuangkan kuota 20 persen yang akan dipangkas oleh Kerajaan Arab tersebut. Karena, menurut Anggito negara Indonesia adalah negara yang paling banyak jamaah hajinya dibandingkan dengan negara lain.
"Karena jemaah kami adalah jamaah yang terbesar di dunia dibandingkan negara-negara lain," tandas Anggito.
"Presiden juga sudah mengirimkan surat kepada Kerajaan Arab, untuk menghentikan kebijakan tersebut. Namun tidak ditanggapi," kata dia dalam acara Sindo Weekly Dialog dengan tema 'Umroh dan haji yang aman, nyaman dan sehat, bisakah?' Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2013).
Ia mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih terus mencoba melobi Kerajaan Arab Saudi dengan cara mengirimkan kembali surat dari Presiden SBY langsung ke Raja Arab.
"Ini adalah kebijakan dari pemerintah Saudi Arabia yang memiliki birokrasi unik cenderung aneh, sehingga setiap memiliki kebijakan kami tidak pernah disosialisasikan. Malah koran-koran Arab yang memuat terlebih dahulu. Kami pun baru tahu soal pemangkasan itu dari koran Arab," kata Anggito.
Anggito mengaku, akan terus memperjuangkan kuota 20 persen yang akan dipangkas oleh Kerajaan Arab tersebut. Karena, menurut Anggito negara Indonesia adalah negara yang paling banyak jamaah hajinya dibandingkan dengan negara lain.
"Karena jemaah kami adalah jamaah yang terbesar di dunia dibandingkan negara-negara lain," tandas Anggito.
(kri)