Kendalikan jumlah penduduk bisa kurangi angka kemiskinan

Selasa, 11 Juni 2013 - 14:29 WIB
Kendalikan jumlah penduduk...
Kendalikan jumlah penduduk bisa kurangi angka kemiskinan
A A A
Sindonews.com - Dandim 0508 Letkol Infantri Muhammad Zamroni mengatakan, TNI bersama pemerintah berupaya untuk membatasi jumlah anak di tiap keluarga, agar membuat warga semakin sejahtera.

Zamroni mengungkapkan, melalui program Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), laju pertumbuhan penduduk mampu dikendalikan.

"Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tingkatkan kesejahteraan penduduk, dan mengurangi angka kemiskinan," ucap Zamroni, saat ditemui dalam acara bertema Optimalisasi Percepatan Pembangunan Kependudukan dan KB Nasional Menuju Pencapaian Millenium Development Golds (MDGs) tahun 2015 melalui kerjasama BKKBN dengan TNI, di Depok, Selasa (11/6/2013).

Menurutnya, dengan adanya program tersebut, memberikan pemahaman kepada masyarakat, tentang pentingnya pengendalian penduduk.

"Ini pemahaman sederhana menyadarkan masyarakat bahwa biaya pendidikan dan kesehatan semakin mahal, inilah pentingnya pengendalian penduduk di era modern dan menghadapi dan mengeliminasi ancaman non militer," tutupnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (BPMK) Kota Depok Novarita mengatakan, program KB mampu menekan angka masyarakat miskin, mengentaskan angka putus sekolah, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

"Dengan melaksanakan program KB bersama BKKBN menggandeng TNI, membuat efisiensi waktu biaya dan tenaga dan lebih efisien. Serta menunjukkan kami saling bersinergi," tegas Nova, di Depok.

Nova memberikan delapan tips untuk membangun masyarakat yang sejahtera. Di antaranya yakni memeriksakan kesehatan ibu hamil secara teratur dan memberi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada setiap bayi.

"Balita ditimbang sampai lima tahun, cuci tangan air bersih pakai sabun, tinggal di rumah sehat, makan makanan sehat, olahraga, tak merokok dan tak melakukan seks bebas, kami meminta TNI jadi fasilitator dan dinamisator," jelasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8066 seconds (0.1#10.140)