Pemerintah adopsi pulau untuk percepat pembangunan daerah
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saad mengatakan, untuk adopsi pulau terluar di Indonesia, selain kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM), pihaknya bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi (PT).
Menurut Sudirman, untuk mengembangkan program adopsi pulau kecil dan terluar yang berpenduduk. Program adopsi Pulau Alor bersama UGM sendiri dilakukan selama tiga tahun.
"Program yang digulirkan tersebut dimaksudkan untuk percepatan pelaksanaan pembangunan, pesisir, dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan melalui pengelolaan Pulau Alor dan perairan di sekitar Kabupaten Alor, NTT (Nusa Tenggara Timur)," kata Sudirman Saad kepada wartawan, di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (7/6/2013).
Dia menjelaskan, program pengembangan tersebut meliputi identifikasi, pemutakhiran, pemanfaatan, dan pengembangan data potensi sumberdaya, lingkungan, kependudukan, dan infrastruktur pulau kecil terluar.
"Kemudian penataan ruang pulau kecil dan terluar, serta pemanfaatan hasil penginderaan jauh dan sistem informasi geografi untuk pengelolaan pulau kecil terluar," pungkasnya.
Menurut Sudirman, untuk mengembangkan program adopsi pulau kecil dan terluar yang berpenduduk. Program adopsi Pulau Alor bersama UGM sendiri dilakukan selama tiga tahun.
"Program yang digulirkan tersebut dimaksudkan untuk percepatan pelaksanaan pembangunan, pesisir, dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan melalui pengelolaan Pulau Alor dan perairan di sekitar Kabupaten Alor, NTT (Nusa Tenggara Timur)," kata Sudirman Saad kepada wartawan, di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (7/6/2013).
Dia menjelaskan, program pengembangan tersebut meliputi identifikasi, pemutakhiran, pemanfaatan, dan pengembangan data potensi sumberdaya, lingkungan, kependudukan, dan infrastruktur pulau kecil terluar.
"Kemudian penataan ruang pulau kecil dan terluar, serta pemanfaatan hasil penginderaan jauh dan sistem informasi geografi untuk pengelolaan pulau kecil terluar," pungkasnya.
(maf)