Djoko Santoso pertimbangkan ikut konvensi Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Panglima TNI Djoko Santoso mengakui jika dirinya memiliki keinginan untuk menjadi calon presiden (Capres) di Pemilu 2014. Dia bahkan mengaku sudah mendapat tawaran dari partai politik tetapi belum ada yang secara resmi dijadikan kendaraannya untuk menuju bursa calon RI 1.
"Ya partai di Indonesia, masa partai Arab?," kata Djoko di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta (3/6/2013).
Ketika ditanya apakah dirinya akan mengikuti konvensi capres Partai Demokrat? Djoko mengatakan akan mempertimbangkannya.
"Ya nanti akan saya pertimbangkan untuk konvensi itu. Konvensi Demokrat itu kan kebiasaan Demokrat yang baik, dengan membuka pintu capres dari mana saja," jelasnya.
Ia juga mengatakan kalau memiliki komunikasi yang baik dengan pejabat Partai Demokrat termasuk Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ya baik-baik saja (komunikasi dengan SBY). Sama Pak Jafar Hafsah yang tadi itu saya berkawan baik," terangnya.
Terkait wacana pencapresannya itu, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah tersebut menyerahkan seluruhnya kepada masyarakat Indonesia. Dukungan dari masyarakat akan sangat menentukan langkahnya untuk maju menjadi capres.
"Lah saya ini kan partai enggak punya. Jadi ya tergantung dukungan rakyat saja. Kalau ada dukungan dan ada partai yang bersedia, ya saya maju. Sebagai orang Jawa kan lebih baik bisa rumangsa, ketimbang rumangsa bisa," tuntasnya.
"Ya partai di Indonesia, masa partai Arab?," kata Djoko di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta (3/6/2013).
Ketika ditanya apakah dirinya akan mengikuti konvensi capres Partai Demokrat? Djoko mengatakan akan mempertimbangkannya.
"Ya nanti akan saya pertimbangkan untuk konvensi itu. Konvensi Demokrat itu kan kebiasaan Demokrat yang baik, dengan membuka pintu capres dari mana saja," jelasnya.
Ia juga mengatakan kalau memiliki komunikasi yang baik dengan pejabat Partai Demokrat termasuk Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ya baik-baik saja (komunikasi dengan SBY). Sama Pak Jafar Hafsah yang tadi itu saya berkawan baik," terangnya.
Terkait wacana pencapresannya itu, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah tersebut menyerahkan seluruhnya kepada masyarakat Indonesia. Dukungan dari masyarakat akan sangat menentukan langkahnya untuk maju menjadi capres.
"Lah saya ini kan partai enggak punya. Jadi ya tergantung dukungan rakyat saja. Kalau ada dukungan dan ada partai yang bersedia, ya saya maju. Sebagai orang Jawa kan lebih baik bisa rumangsa, ketimbang rumangsa bisa," tuntasnya.
(kri)