TNI siapkan penanganan gempa wilayah Sumatera
A
A
A
Sindonews.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) hari ini diketahui untuk ke enam kalinya melakukan latihan bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga dua negara lainnya untuk persiapan penanggulan bencana alam.
Latihan yang dilakukan bersama militer Amerika Serikat dan Australia, di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul Bogor ini dimaksudkan sebagai skenario dalam proses evakuasi bencana tsunami dan gempa Sumatera yang pernah terjadi sebelumnya.
"Skenario pelatihan ini, lebih condong bencana tsunami atau gempa yang mungkin diskenariokan di wilayah Sumatera dan Sumatera Barat yang pada akan dilakukan seperti itu," kata staf ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris saat melakukan pembukaan pelatihan Pasific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/6/2013)
Latihan ini sendiri dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan personel TNI dalam satuan reaksi cepat penanggulangan bencana, mengatasi dan menangani bencana.
Latihan gabungan dilakukan dari tanggal 3 sampai 5 Juni di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Sentul, Bogor Jawa Barat. Latihan ini melibatkan 175 personel yang terdiri penyelenggara dari 7 prajurit Sops Mabes TNI, 8 prajurit dari Divisi I Kostrad.
Saat disinggung mengapa memilih militer Australia dan Amerika Serikat dalam latihan bersama ini, Meris beralasan itu lebih kepada kebiasaan yang telah ada sebelumnya.
“Kita sudah enam kali melauka latihan seperti ini dengan Amerika dan juga Australia. Kita juga pernah melakukan latihan dengan Jepang. Jadi bukan tidak menutup kerjasama dengan tentara di dunia manapun,“ pungkasnya.
Latihan yang dilakukan bersama militer Amerika Serikat dan Australia, di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul Bogor ini dimaksudkan sebagai skenario dalam proses evakuasi bencana tsunami dan gempa Sumatera yang pernah terjadi sebelumnya.
"Skenario pelatihan ini, lebih condong bencana tsunami atau gempa yang mungkin diskenariokan di wilayah Sumatera dan Sumatera Barat yang pada akan dilakukan seperti itu," kata staf ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris saat melakukan pembukaan pelatihan Pasific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/6/2013)
Latihan ini sendiri dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan personel TNI dalam satuan reaksi cepat penanggulangan bencana, mengatasi dan menangani bencana.
Latihan gabungan dilakukan dari tanggal 3 sampai 5 Juni di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Sentul, Bogor Jawa Barat. Latihan ini melibatkan 175 personel yang terdiri penyelenggara dari 7 prajurit Sops Mabes TNI, 8 prajurit dari Divisi I Kostrad.
Saat disinggung mengapa memilih militer Australia dan Amerika Serikat dalam latihan bersama ini, Meris beralasan itu lebih kepada kebiasaan yang telah ada sebelumnya.
“Kita sudah enam kali melauka latihan seperti ini dengan Amerika dan juga Australia. Kita juga pernah melakukan latihan dengan Jepang. Jadi bukan tidak menutup kerjasama dengan tentara di dunia manapun,“ pungkasnya.
(lal)