Tolak kenaikan BBM, Demokrat nilai PKS langgar UU

Jum'at, 31 Mei 2013 - 15:42 WIB
Tolak kenaikan BBM,...
Tolak kenaikan BBM, Demokrat nilai PKS langgar UU
A A A
Sindonews.com - Partai Demokrat menilai langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berencana menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang hingga kini masih dikaji pemerintah akan melanggar undang-undang.

Jika mengacu pada undang-undang, maka kebijakan kenaikan BBM bersubsidi dinilai merupakan kewenangan pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013.

"Buat saya, saya hanya menyesalkan saja. Kalau sebelumnya PKS menolak kan belum ada undang-undangnya. Sekarang sudah ada. Nah sekarang yang dilanggar PKS bukan koalisi tetapi undang-undang," kata Ketua Fraksi Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Ia pun menerangkan bahwa undang-undang itu telah disepakati dalam paripurna bahwa kenaikan harga BBM menjadi kewenangan pemerintah.

"Kenaikan BBM adalah hal pemerintah. Artinya, kalau sudah menjadi undang-undang berarti sudah disepakati bersama saat paripurna. Kalau kemudian sekarang muncul (penolakan) harus dipertanyakan," tegasnya.

Ketika ditanya apakah Partai Demokrat akan memberikan sanksi terkait sikap PKS yang menolak kenaikan BBM, Nurhayati pun menjawab.

"Ini bukan wewenang saya untuk memberikan sanksi atau tidak. Biar rakyat yang menilai bagaimana partai politik itu. Tetapi, saya menyesalkan tindakan-tindakan yang tidak dewasa," tuntasnya.

Sebelumnya, PKS sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM, mereka beralasan karena pemerintah telah menaikan harga BBM sebanyak dua kali.

"Pleno Fraksi PKS itu sudah memutuskan itu, menolak kenaikan harga BBM dan ini sudah disetujui DPP PKS, jadi nanti waktu pembahasan APBN 2013 akan menyatakan sikap itu," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS, Mahfudz Siddiq di tempat yang sama.
(kri)
Berita Terkait
Tolak KLB Sibolangit,...
Tolak KLB Sibolangit, Demokrat Sumut Tetap Loyal Pada AHY
Pesan Moeldoko ke AHY:...
Pesan Moeldoko ke AHY: Jadi Pemipin Harus Kuat, Jangan Baperan
Makin Panas, Moeldoko...
Makin Panas, Moeldoko Disebut Bagi-bagi Uang dan Ponsel saat KLB Demokrat di Deli Serdang
Kader Muda Demokrat...
Kader Muda Demokrat Dukung KLB Partai Demokrat
Penyerahan Surat Rekomendasi...
Penyerahan Surat Rekomendasi Partai Demokrat untuk Pilkada 2024
Partai Demokrat Keluarkan...
Partai Demokrat Keluarkan 60 Rekomendasi Pilkada 2024, Ada Marshel Widianto dan Gilang Dirga
Berita Terkini
Forum Purnawirawan TNI...
Forum Purnawirawan TNI Minta Polri di Bawah Kemendagri, Anggota DPR Khawatir Jadi Alat Politik
1 jam yang lalu
Resmikan Gedung Baru...
Resmikan Gedung Baru IPDN, Menko AHY: Ciptakan Birokrasi Adaptif, Inovatif, dan Berkelanjutan
1 jam yang lalu
3 Hakim Pemberi Vonis...
3 Hakim Pemberi Vonis Bebas Ronald Tannur Divonis Hari Ini, Lebih Ringan atau Berat dari Tuntutan Jaksa?
2 jam yang lalu
Laznas Dewan Dakwah...
Laznas Dewan Dakwah Luncurkan Super App ZPlus, Pengelolaan Zakat Makin Profesional dan Transparan
2 jam yang lalu
Pentolan Buzzer yang...
Pentolan Buzzer yang Bantu Rintangi Penyidikan Sejumlah Perkara Korupsi Dibayar Hampir Rp1 Miliar
3 jam yang lalu
MKD DPR Ingatkan Ahmad...
MKD DPR Ingatkan Ahmad Dhani Bisa Dipecat jika Ulangi Kesalahan
3 jam yang lalu
Infografis
Pemprov DKI Jakarta...
Pemprov DKI Jakarta Potong Pajak Pembelian BBM 5%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved