Pemilih tak hanya cerdas, tapi juga responsible
A
A
A
Sindonews.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari mengungkapkan, saat ini Indonesia butuh pempimpin yang inspiratif dan memberikan pencerahan bagi generasi muda.
Karena itu, untuk menghasilkan pemimpin yang bisa diandalkan, anggota Komisi III DPR ini, meminta peran masyarakat sebagai pemilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, untuk bisa menentukan tokoh yang bisa dijadikan inspirator.
"Lebih mengandalkan pemilih kita saat ini. Jadilah pemilih yang bukan hanya cerdas tetapi responsible, kita mulai kawal dari DCS (daftar caleg sementara) ke DCT (daftar caleg tetap) ini diberesi, jangan cuma coblos selesai," ucap Eva dalam diskusi GAMKI di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2013).
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengingatkan parpol agar memperhatikan etika dan moral, bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Komisioner Bawaslu Nasrullah menegaskan, meskipun syarat-syarat mengenai etika dan moral tidak tercantum dalam peraturan, namun melalui aduan masyarakat maka partai diminta untuk bisa menindaklanjuti laporan tersebut.
"Mudah-mudahan wilayah etik dan moral yang selama ini dikesampingkan dalam proses rekrutmen caleg, dan sebenarnya tidak dimasukkan dalam syarat formil dan tidak bisa menggugurkan, tetapi itu bisa jadi catatan serius bagi parpol agar parpol pun dapat memberi respon dan dipercaya lagi dari masyarakat," kata Nasrullah saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat 26 April 2013.
Karena itu, untuk menghasilkan pemimpin yang bisa diandalkan, anggota Komisi III DPR ini, meminta peran masyarakat sebagai pemilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, untuk bisa menentukan tokoh yang bisa dijadikan inspirator.
"Lebih mengandalkan pemilih kita saat ini. Jadilah pemilih yang bukan hanya cerdas tetapi responsible, kita mulai kawal dari DCS (daftar caleg sementara) ke DCT (daftar caleg tetap) ini diberesi, jangan cuma coblos selesai," ucap Eva dalam diskusi GAMKI di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2013).
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengingatkan parpol agar memperhatikan etika dan moral, bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Komisioner Bawaslu Nasrullah menegaskan, meskipun syarat-syarat mengenai etika dan moral tidak tercantum dalam peraturan, namun melalui aduan masyarakat maka partai diminta untuk bisa menindaklanjuti laporan tersebut.
"Mudah-mudahan wilayah etik dan moral yang selama ini dikesampingkan dalam proses rekrutmen caleg, dan sebenarnya tidak dimasukkan dalam syarat formil dan tidak bisa menggugurkan, tetapi itu bisa jadi catatan serius bagi parpol agar parpol pun dapat memberi respon dan dipercaya lagi dari masyarakat," kata Nasrullah saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat 26 April 2013.
(maf)