Aparat & pemerintah ujung tombak redam konflik agama
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) Universitas Gajah Mada (UGM) Zainal Abidin Bagir mengatakan, penodaan agama dan rumah ibadah di Indonesia sampai saat ini menunjukkan tren yang meningkat.
Menurutnya, kolaborasi Pemerintah Daerah (Pemda), sebagian organisasi keagamaan arus utama dan kelompok minoritas radikal, menciptakan arus kuat dalam kampanye anti aliran sesat.
“Dalam situasi seperti ini kasus-kasus terkait aliran esat diperkirakan akan terus bermunculan di masa depan,” ucapnya saat menyampaikan laporan tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia 2012, di UGM, Yogyakarta, Kamis 25 April 2013.
Dalam menghadapi kasus-kasus penodaan agama, Zainal mengatakan tokoh dan umat beragama dalam situasi konflik apapun seyogianya menghindari kekerasan sebagai jalan menyelesaikan masalah. Sementara aparat kemanan dan pemerintah harus melakukan usaha pencegahan terhadap setiap potensi kekerasan dan bertugas secara profesional.
“Mediasi merupakan salah satu cara yang banyak menunjukkan keberhasilan dalam kasus penodaan agama. Meskipun tidak semua upaya mediasi berhasil mencegah kekerasan, namun tingkat keberhasilan mencegah tindak kekerasan cukup tinggi,” paparnya.
Menurutnya, kolaborasi Pemerintah Daerah (Pemda), sebagian organisasi keagamaan arus utama dan kelompok minoritas radikal, menciptakan arus kuat dalam kampanye anti aliran sesat.
“Dalam situasi seperti ini kasus-kasus terkait aliran esat diperkirakan akan terus bermunculan di masa depan,” ucapnya saat menyampaikan laporan tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia 2012, di UGM, Yogyakarta, Kamis 25 April 2013.
Dalam menghadapi kasus-kasus penodaan agama, Zainal mengatakan tokoh dan umat beragama dalam situasi konflik apapun seyogianya menghindari kekerasan sebagai jalan menyelesaikan masalah. Sementara aparat kemanan dan pemerintah harus melakukan usaha pencegahan terhadap setiap potensi kekerasan dan bertugas secara profesional.
“Mediasi merupakan salah satu cara yang banyak menunjukkan keberhasilan dalam kasus penodaan agama. Meskipun tidak semua upaya mediasi berhasil mencegah kekerasan, namun tingkat keberhasilan mencegah tindak kekerasan cukup tinggi,” paparnya.
(maf)