PBB nilai eksekusi Susno terkesan politis
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) BM Wibowo melihat upaya eksekusi terhadap mantan Kabareskim Komjen Susno Duadji terkesan politis. Menurutnya, upaya eksekusi tersebut dilakukan setelah Susno ketahuan nyaleg melalui PBB di Dapil Jawa Barat.
"Menjadi terkesan politis karena dilakukan di Bandung setelah Pak Susno nyaleg di Bandung," ujar Wibowo saat dihubungi wartawan, Kamis (25/4/2013).
Wibowo mempertanyakan, kenapa upaya eksekusi terhadap Susno tidak dilakukan saat berada di Jakarta. "Padahal setiap hari beliau ada di Jakarta, malah kemarin di KPU lebih dari 3 jam," kata dia.
Belajar dari kasus Susno, ia menilai, penegakan hukum di Indonesia belum sepenuhnya lepas dari kepentingan politik. Dia hanya bisa berharap agar penegakan hukum lebih baik.
"Setidaknya masalah ini menjadi pembelajaran bersama bahwa soal hukum belum bisa terlepas dari kepentingan politik," tukasnya.
Lebih jauh, Wibowo menjelaskan, untuk mengawal kasus yang melilit kader PBB ini, pihaknya telah mempercayakan kepada penasehat hukum. "Kita percaya kepada para penasehat hukum dan kuasa hukum Pak Susno," pungkasnya.
Seperti diketahui, Susno akan dieksekusi lantaran tersandung kasus Korupsi Dana Pengamanan Pilgub Jabar. Kemarin, puluhan petugas gabungan dari Kejati DKI, Kejati Jabar dan Kejari Bandung mendatangi rumah rumah Susno di Komplek Resort Dago Pakar Jalan Pakar Raya/Kusumah Besar Nomor 6 Kelurahan Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Eksekusi Susno berlangsung alot, bahkan Susno sampai meminta perlindungan Polda Jawa Barat, ahirnya Susno dibawa ke Polda, tim kejaksaan Agung tetap mencoba untuk eksekusi Susno dengan mendatangi polda tapi akhirnya pulang dengan tangan kosong.
Sekira pukul 00.10 WIB, rombongan kejaksaan yang terdiri dari Kajati DKI Jakarta dan Kajati Jabar keluar dari Mapolda Jabar. Menurutnya Eksekusi Susno akan dijadwalkan ulang.
"Menjadi terkesan politis karena dilakukan di Bandung setelah Pak Susno nyaleg di Bandung," ujar Wibowo saat dihubungi wartawan, Kamis (25/4/2013).
Wibowo mempertanyakan, kenapa upaya eksekusi terhadap Susno tidak dilakukan saat berada di Jakarta. "Padahal setiap hari beliau ada di Jakarta, malah kemarin di KPU lebih dari 3 jam," kata dia.
Belajar dari kasus Susno, ia menilai, penegakan hukum di Indonesia belum sepenuhnya lepas dari kepentingan politik. Dia hanya bisa berharap agar penegakan hukum lebih baik.
"Setidaknya masalah ini menjadi pembelajaran bersama bahwa soal hukum belum bisa terlepas dari kepentingan politik," tukasnya.
Lebih jauh, Wibowo menjelaskan, untuk mengawal kasus yang melilit kader PBB ini, pihaknya telah mempercayakan kepada penasehat hukum. "Kita percaya kepada para penasehat hukum dan kuasa hukum Pak Susno," pungkasnya.
Seperti diketahui, Susno akan dieksekusi lantaran tersandung kasus Korupsi Dana Pengamanan Pilgub Jabar. Kemarin, puluhan petugas gabungan dari Kejati DKI, Kejati Jabar dan Kejari Bandung mendatangi rumah rumah Susno di Komplek Resort Dago Pakar Jalan Pakar Raya/Kusumah Besar Nomor 6 Kelurahan Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Eksekusi Susno berlangsung alot, bahkan Susno sampai meminta perlindungan Polda Jawa Barat, ahirnya Susno dibawa ke Polda, tim kejaksaan Agung tetap mencoba untuk eksekusi Susno dengan mendatangi polda tapi akhirnya pulang dengan tangan kosong.
Sekira pukul 00.10 WIB, rombongan kejaksaan yang terdiri dari Kajati DKI Jakarta dan Kajati Jabar keluar dari Mapolda Jabar. Menurutnya Eksekusi Susno akan dijadwalkan ulang.
(kri)