Filosofi mawar versi SBY
A
A
A
Sindonews.com - Lewat akun twitternya, @SBYudhoyono, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, jalannnya kehidupan bisa diibaratkan dengan adanya bunga mawar.
Menurut Ketua Umum Partai Demokrat ini, bunga mawar memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dibanding dengan bunga lainnya.
"Bagaimana kita melihat bunga mawar? Apakah yang lebih nampak duri-durinya, atau justru kelopak bunganya yang indah," tulis SBY dalam twitternya, Rabu (24/4/2013).
Menurut SBY, dari bunga mawar tersebut, bisa dipetik sebuah hikmah atau pelajaran. "Yang berpikir positif akan lebih mengagumi keindahan mawar, sementara yang suka berpikir negatif hanya melihat duri-durinya," urainya.
"Kecuali, jika ingin mengingatkan mawar itu memang indah, tapi hati-hati ada durinya. Maka ia termasuk orang yang waspada," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden SBY mengatakan, untuk menjadi seorang pemimpin, dibutuhkan kepribadian yang punya kualitas dan pragmatis. Hal itu dinyatakan Presiden SBY, lewat akun twitternya @SBYudhoyono, Selasa 23 April 2013 pagi. "Pemimpin itu harus pragmatis. Benar. “Pragmatisme dengan visi”. Bisa menunjukkan arah dan bisa mengerjakannya," tulis SBY di akun twitternya.
Diketahui, hingga saat ini, jumlah followers Presiden SBY sudah mencapai 1.562.234. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan.
Ehm... siapa ya yang menjadi sasaran SBY dari pernyataannya lewat akun twitternya itu?
Menurut Ketua Umum Partai Demokrat ini, bunga mawar memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dibanding dengan bunga lainnya.
"Bagaimana kita melihat bunga mawar? Apakah yang lebih nampak duri-durinya, atau justru kelopak bunganya yang indah," tulis SBY dalam twitternya, Rabu (24/4/2013).
Menurut SBY, dari bunga mawar tersebut, bisa dipetik sebuah hikmah atau pelajaran. "Yang berpikir positif akan lebih mengagumi keindahan mawar, sementara yang suka berpikir negatif hanya melihat duri-durinya," urainya.
"Kecuali, jika ingin mengingatkan mawar itu memang indah, tapi hati-hati ada durinya. Maka ia termasuk orang yang waspada," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden SBY mengatakan, untuk menjadi seorang pemimpin, dibutuhkan kepribadian yang punya kualitas dan pragmatis. Hal itu dinyatakan Presiden SBY, lewat akun twitternya @SBYudhoyono, Selasa 23 April 2013 pagi. "Pemimpin itu harus pragmatis. Benar. “Pragmatisme dengan visi”. Bisa menunjukkan arah dan bisa mengerjakannya," tulis SBY di akun twitternya.
Diketahui, hingga saat ini, jumlah followers Presiden SBY sudah mencapai 1.562.234. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan.
Ehm... siapa ya yang menjadi sasaran SBY dari pernyataannya lewat akun twitternya itu?
(maf)