Kagum Gus Dur, Muhaimin ogah tanggapi soal Yenny Wahid

Jum'at, 19 April 2013 - 14:24 WIB
Kagum Gus Dur, Muhaimin ogah tanggapi soal Yenny Wahid
Kagum Gus Dur, Muhaimin ogah tanggapi soal Yenny Wahid
A A A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sangat mengagumi perjuangan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Khususnya keberanian Gus Dur dalam membawa gagasan demokrasi di Indonesia.

Karenanya pria yang akrab disapa Cak Imin itu menolak menanggapi sikap politik putri Gus Dur, Yenny Wahid yang melarang kadernya untuk tidak memilih PKB dalam Pemilu 2014 mendatang. Cak Imin secara implisit tidak mau 'berkonflik' secara terbuka dengan putri Gus Dur itu.

"Enggak, saya tidak akan berkomentar soal itu (Yenny Wahid)," ujar Cak Imin yang mendadak melengos menghindari pertanyaan lanjutan di sela peresmian Kantor DPC PKB Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (19/4/2013).

Menurut Cak Imin konsentrasinya saat ini adalah bagaimana membawa PKB sebagai pemenang dalam Pemilu 2014 mendatang. Targetnya, minimal harus mampu merebut 100 kursi di DPR RI.

Dia juga mengatakan, hal itu merupakan tujuan PKB serta tanggung jawab partainya yang berlandaskan ahlusunah waljamaah (Aswaja).

"Sebab PKB memiliki tanggung jawab untuk menuntaskan perjuangan bangsa yang belum selesai. Aswaja harus bisa menjadi warna kebijakan politik serta berperan aktif dalam pembangunan nasional," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, selain meresmikan Kantor DPC PKB Kabupaten Blitar, Cak Imin yang didampingi sejumlah kader partai dari propinsi dan Ketua DPC dari eks wilayah Karsidenan Kediri juga menyempatkan ziarah ke Makam Proklamator RI Soekarno.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun radio swasta, Yenny mengatakan sikap PKB ambigu dan membingungkan. Salah satu sisi politikus PKB memuja Gus Dur, yakni memajang foto Gus Dur dimana-mana, khususnya di jelang pesta demokrasi, namun di sisi lain merampas hak di dalam partai yang didirikanya.

Karenannya Yenny mengimbau kepada kadernya yang berlandaskan nadliyin untuk tidak memilih PKB dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6409 seconds (0.1#10.140)