Jika diminta, Jimly bersedia ikut konvensi Demokrat
Jika diminta, Jimly bersedia ikut konvensi Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie memuji langkah Partai Demokrat yang akan menggunakan mekanisme konvensi dalam menjaring calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2014 nanti.
Bahkan, jika diminta ikut konvensi, Jimly yang saat ini tengah menjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengaku bersedia.
"Kalau soal saya (ikut konvensi atau tidak), kita lihat nanti. Yang pasti saya akan bersedia maju jika diminta karena masih memiliki tugas di DKPP," kata Jimly saat dihubungi wartawan, Rabu (18/4/2013).
Mekanisme konvensi diyakini akan melahirkan seorang figur yang benar-benar dikehendaki oleh publik. Namun, Jimly mengaku tidak akan mengajukan diri sendiri untuk ikut konvensi Partai Demokrat.
"Ngelamar tidak mungkin. Negara perlu kita benahi itu mesti ada yang turun tangan. Soal mekanisme bagaimana ya kita lihat nanti," kata dia.
Menurutnya, konvensi perlu didorong supaya tercipta kaderisasi dalam kepemimpinan nasional. "Saya mendorong tradisi konvensi bisa kita kembangkan, malah dibikin jadi resmi. Ini malah memberi ruang pada kaderisasi kepemimpinan nasional secara terbuka, sekaligus membangun tradisi secara profesional," tukasnya.
Bahkan, jika diminta ikut konvensi, Jimly yang saat ini tengah menjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengaku bersedia.
"Kalau soal saya (ikut konvensi atau tidak), kita lihat nanti. Yang pasti saya akan bersedia maju jika diminta karena masih memiliki tugas di DKPP," kata Jimly saat dihubungi wartawan, Rabu (18/4/2013).
Mekanisme konvensi diyakini akan melahirkan seorang figur yang benar-benar dikehendaki oleh publik. Namun, Jimly mengaku tidak akan mengajukan diri sendiri untuk ikut konvensi Partai Demokrat.
"Ngelamar tidak mungkin. Negara perlu kita benahi itu mesti ada yang turun tangan. Soal mekanisme bagaimana ya kita lihat nanti," kata dia.
Menurutnya, konvensi perlu didorong supaya tercipta kaderisasi dalam kepemimpinan nasional. "Saya mendorong tradisi konvensi bisa kita kembangkan, malah dibikin jadi resmi. Ini malah memberi ruang pada kaderisasi kepemimpinan nasional secara terbuka, sekaligus membangun tradisi secara profesional," tukasnya.
(kri)
Explore More