Klarifikasi Istana soal jumpa pers SBY terkait Yenny
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dikritik lantaran menggelar jumpa pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 17 April 2013 malam.
Jumpa pers itu terkait dengan batalnya putri mantan Presiden (Alm) KH Aburrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid bergabung ke Partai Demokrat.
Atas hal itu, sepertinya pihak Istana keberatan atas kritikan dari berbagai pihak itu kepada Presiden SBY. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa pun angkat bicara.
Daniel mengatakan, Presiden SBY telah menyampaikan pernyataannya dengan jelas demi diluruskannya beberapa hal mengenai Yenny Wahid tersebut. Penegasan Presiden SBY, kata Daniel, terkait dengan anggapan sebagian kalangan yang menegaskan kesan telah terjadinya pengingkaran kepada sebuah janji yang sebenarnya tidak pernah ada.
"SBY perlu mengirim pesan yang jelas kepada publik untuk menegaskan sikap hormat SBY pada niat baik Ibu Yenny untuk memajukan Indonesia atas dasar ikatan idealisme yang mengikat persahabatan di antara kedua belah pihak, Yenny dan SBY. Ini sama sekali bukan soal partai atau politik," ujar Daniel dalam keterangan resminya kepada wartawan, Kamis (18/4/2013).
Lebih lanjut Daniel mengatakan, bahwa apa yang disampaikan Presiden SBY merupakan pernyataan diri yang sangat personal tentang bagaimana integritas diantara ucapan dan tindakan memperoleh pembelaan yang sewajarnya.
"Presiden SBY juga menaruh harapan yang sangat besar bahwa Ibu Yenny Wahid dapat terus berkiprah dalam perjuangan politiknya dan mengilhami, termasuk kalangan perempuan pada khususnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, jumpa Pers dadakan yang digelar Presiden SBY di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu 17 April malam, terus mendapat kecaman. Pasalnya, jumpa pers yang digelar SBY sekira pukul 21.00 WIB itu, hanya membicarakan tentang Yenny Wahid yang batal bergabung ke Partai Demokrat.
Jumpa pers itu terkait dengan batalnya putri mantan Presiden (Alm) KH Aburrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid bergabung ke Partai Demokrat.
Atas hal itu, sepertinya pihak Istana keberatan atas kritikan dari berbagai pihak itu kepada Presiden SBY. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa pun angkat bicara.
Daniel mengatakan, Presiden SBY telah menyampaikan pernyataannya dengan jelas demi diluruskannya beberapa hal mengenai Yenny Wahid tersebut. Penegasan Presiden SBY, kata Daniel, terkait dengan anggapan sebagian kalangan yang menegaskan kesan telah terjadinya pengingkaran kepada sebuah janji yang sebenarnya tidak pernah ada.
"SBY perlu mengirim pesan yang jelas kepada publik untuk menegaskan sikap hormat SBY pada niat baik Ibu Yenny untuk memajukan Indonesia atas dasar ikatan idealisme yang mengikat persahabatan di antara kedua belah pihak, Yenny dan SBY. Ini sama sekali bukan soal partai atau politik," ujar Daniel dalam keterangan resminya kepada wartawan, Kamis (18/4/2013).
Lebih lanjut Daniel mengatakan, bahwa apa yang disampaikan Presiden SBY merupakan pernyataan diri yang sangat personal tentang bagaimana integritas diantara ucapan dan tindakan memperoleh pembelaan yang sewajarnya.
"Presiden SBY juga menaruh harapan yang sangat besar bahwa Ibu Yenny Wahid dapat terus berkiprah dalam perjuangan politiknya dan mengilhami, termasuk kalangan perempuan pada khususnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, jumpa Pers dadakan yang digelar Presiden SBY di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu 17 April malam, terus mendapat kecaman. Pasalnya, jumpa pers yang digelar SBY sekira pukul 21.00 WIB itu, hanya membicarakan tentang Yenny Wahid yang batal bergabung ke Partai Demokrat.
(maf)