LJUN tak disertakan, siswi tunanetra kesulitan kerjakan UN
LJUN tak disertakan, siswi tunanetra kesulitan kerjakan UN
A
A
A
Sindonews.com - Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK kembali diwarnai masalah. Kalau sebelumnya, 11 provinsi harus mengalami keterlambatan penyelenggaraan ujian karena naskah soal belum sampai ke daerah, persoalan juga dialami peserta UN untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tunanetra di DIY.
Sepuluh siswa tunanetra peserta UN dipastikan kesulitan mengerjakan ujian. Sebab naskah soal untuk mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia tidak menyertakan Lembar Jawab Ujian Nasional (LJUN) berhuruf braille.
Sebanyak delapan siswa tunanetra merupakan siswa dari MAN Maguwoharjo, Sleman. Sedangkan dua siswi lainnya berasal dari SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
"Siswa kami bernama Amanda Sulistyoningrum akhirnya terpaksa mengerjakan ujian di kertas HVS biasa karena tidak ada LJUN," ujar Kepala SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta Ahmad Djam'an disela-sela ujian, Senin (15/4/2013).
Ketidakadaan LJUN itu, menurut dia, baru diketahui setelah paket soal dibuka. Pihak sekolah dan pengawas pun akhirnya melaporkan masalah tersebut ke dinas pendidikan Kota Yogyakarta.
Jadwal ujian terpaksa molor sekira setengah jam dari waktu yang ditentukan sebelumnya pada pukul 07.30 WIB. Pihak sekolah harus mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut agar ujian bisa tetap berjalan. Selain menggunakan kertas HVS, peserta tunanetra didampingi secara intensif oleh pengawas.
"Persoalan ini terjadi dimungkinkan karena percetakan naskah soal braille berbeda dengan soal untuk siswa reguler lain. Kalau untuk naskah soal reguler khan di Kudus, sedangkan untuk braille di Surabaya," jelasnya.
Djam'an menambahkan, satu siswi tunanetra lainnya, yakni Irmalia Nurjanah juga mengalami kesulitan dalam mengerjakan UN. Dia tidak fasih membaca huruf braille sehingga terpaksa menggunakan soal reguler.
Dua pengawas akhirnya diterjunkan mendampingi Irma. Satu pengawas bertugas membacakan soal UN. Satu pengawas lain membantu melingkari jawaban soal yang dipilih Irma. "Pengawas mendiktekan soal ujian yang kemudian dijawab oleh Irma. Hasil jawaban itu kemudian dipindahkan ke LJUN," terangnya.
Sepuluh siswa tunanetra peserta UN dipastikan kesulitan mengerjakan ujian. Sebab naskah soal untuk mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia tidak menyertakan Lembar Jawab Ujian Nasional (LJUN) berhuruf braille.
Sebanyak delapan siswa tunanetra merupakan siswa dari MAN Maguwoharjo, Sleman. Sedangkan dua siswi lainnya berasal dari SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
"Siswa kami bernama Amanda Sulistyoningrum akhirnya terpaksa mengerjakan ujian di kertas HVS biasa karena tidak ada LJUN," ujar Kepala SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta Ahmad Djam'an disela-sela ujian, Senin (15/4/2013).
Ketidakadaan LJUN itu, menurut dia, baru diketahui setelah paket soal dibuka. Pihak sekolah dan pengawas pun akhirnya melaporkan masalah tersebut ke dinas pendidikan Kota Yogyakarta.
Jadwal ujian terpaksa molor sekira setengah jam dari waktu yang ditentukan sebelumnya pada pukul 07.30 WIB. Pihak sekolah harus mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut agar ujian bisa tetap berjalan. Selain menggunakan kertas HVS, peserta tunanetra didampingi secara intensif oleh pengawas.
"Persoalan ini terjadi dimungkinkan karena percetakan naskah soal braille berbeda dengan soal untuk siswa reguler lain. Kalau untuk naskah soal reguler khan di Kudus, sedangkan untuk braille di Surabaya," jelasnya.
Djam'an menambahkan, satu siswi tunanetra lainnya, yakni Irmalia Nurjanah juga mengalami kesulitan dalam mengerjakan UN. Dia tidak fasih membaca huruf braille sehingga terpaksa menggunakan soal reguler.
Dua pengawas akhirnya diterjunkan mendampingi Irma. Satu pengawas bertugas membacakan soal UN. Satu pengawas lain membantu melingkari jawaban soal yang dipilih Irma. "Pengawas mendiktekan soal ujian yang kemudian dijawab oleh Irma. Hasil jawaban itu kemudian dipindahkan ke LJUN," terangnya.
(mhd)
Explore More