Indonesia segera memasuki musim kemarau

Selasa, 09 April 2013 - 18:49 WIB
Indonesia segera memasuki musim kemarau
Indonesia segera memasuki musim kemarau
A A A
Sindonews.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Sriworo B. Harijono mengatakan saat ini 87,1 persen wilayah Indonesia memasuki musim kemarau.

Menurutnya, pada April ini musim kemarau baru akan mencapai 32,5 persen, sedangkan Mei musim kemarau meningkat menjadi 64,6 persen di seluruh wilayah tanah air.

“Musim kemarau tidak akan akan melanda wilayah Indonesia secara serentak dan merata melainkan bertahap,” jelasnya saat konferensi pers di BMKG Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Beberapa daerah sejak 8 April lalu, sudah memasuki musim kemarau yaitu Maluku tengah, Aceh bagian Utara, NTT dan NTB.

Lanjut dia, perkiraan BMKG pada awal musim kemarau 2013 sejauh ini masih sangat relevan. Hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor pada April hanya terjadi di daerah yang masih dalam kategori periode hujan.

Sriworo memaparkan, BMKG menganalisis beberapa proscek cuaca antara 8 sampai 10 April yaitu potensi tumbuh siklon tropis di barat dan selatan Indonesia rendah-sedang.

Selain itu pusat pembentukan awan potensi hujan dimana pola arus
massa uap air mengalir ke wilayah dengan tekanan lebih rendah cenderung menguat.

Suhu muka laut di perairan Indonesia hangat yaitu antara 30 hingga 32 derajat celcius yang menyebabkan proses penguapan kuat hingga terbentuk awan berpotensi hujan.

"Dampaknya adalah hujan bercurah ringan-sedang terkadang lebat terjadi di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang dan Bogor pada siang, sore dan menjelang malam hari," ujarnya.

Sedangkan hujan dengan intensitas ringan-lebat masih akan terjadi di pesisir barat Sumatra, sebagian besar Sumatra, sebagian besar Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan dan utara, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Tenggara, Papua bagian selatan, Kalimantan Timur bagian utara dan timur, Kalimantan Tengah bagian utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat serta Papua bagian barat dan utara.

“Cuaca buruk seperti hujan dalam curah yang lebat di beberapa daerah di Indonesia pada minggu pertama April 2013 secara umum masih dikategorikan normal oleh kami. Kondisi tersebut menandakan adanya transisi dan musim hujan menuju musim kemarau,” tegasnya.

Di temui di tempat yang sama Kepala Pusat Informasi BMKG Mulyono Prabowo mengatakan pergeseran pemanasan matahari yang menyebabkan terjadinya perubahan pola interaksi dari faktor-faktor utama penggerak dinamika atmosfer di wilayah Indonesia.

“Munculnya gelombang Rosby Equator di wilayah Indonesia barat menyebabkan peingkatan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai kilat dan petir di Indonesia barat dan tengah,” tandasnya.

Daerah tersebut meliputi Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Selawesi bagian selatan.

Menurutnya, akibatnya gelombang tersebut pembentukan awan dalam jumlah besar yang kemudian berinteraksi dengan Osilasi Madden Julian yaitu anomali curah hujan di wilayah Lautan Hindia.

untuk itu BMKG memerperkirakan daerah sentra padi yang masih cukup sampai Mei 2013 ialah Sukabumi, Garut, Cianjur dan Tasikmalaya.

“Normal nya memang tidak ada air yang kurang dari samudera fasifik maupun samudera hindia pengupan airnya tidak terlalu besar,” ujarnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3719 seconds (0.1#10.140)